Ukraina Klaim Hancurkan Kapal Selam Rusia dengan Drone

Gambar yang diklaim sebagai kapal selam Rusia yang berhasil diserang Ukraina. Foto: Security Service of Ukraine

Ukraina Klaim Hancurkan Kapal Selam Rusia dengan Drone

Fajar Nugraha • 16 December 2025 13:49

Kyiv: Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim berhasil melumpuhkan sebuah kapal selam Rusia menggunakan drone bawah air dalam sebuah serangan yang disebut sebagai yang pertama dalam sejarah peperangan modern. Serangan itu terjadi di pelabuhan Novorossiysk, pangkalan angkatan laut utama Rusia yang tersisa di Laut Hitam, pada Senin, 15 Desember 2025, waktu setempat.

Menurut pernyataan SBU, drone bawah air bernama Sub Sea Baby menghantam kapal selam diesel listrik kelas Kilo yang biasa digunakan Rusia untuk meluncurkan rudal jelajah Kalibr ke wilayah Ukraina. Kapal selam tersebut disebut terkena serangan saat sedang bersandar di pelabuhan, setelah Rusia memindahkan sebagian besar armada Laut Hitamnya dari Krimea akibat serangan Ukraina sebelumnya.

Rekaman video yang dirilis SBU memperlihatkan ledakan besar muncul dari permukaan laut di dekat dermaga tempat kapal selam dan kapal perang lain berlabuh. Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexander Kamyshin, menyebut operasi ini sebagai tonggak baru dalam sejarah militer.

“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah sebuah drone bawah air berhasil menetralkan kapal selam,” tulisnya di media sosial X, dikutip dari media India Today, Selasa, 16 Desember 2025.

Pejabat Ukraina menyebut kapal yang diserang merupakan kapal selam Varshavyanka atau kelas Kilo yang mampu membawa setidaknya empat rudal Kalibr. SBU memperkirakan nilai kapal tersebut mencapai sekitar 400 juta dolar AS dan mengalami kerusakan kritis. Ukraina juga menyatakan bahwa penggantian kapal selam itu akan sangat mahal bagi Rusia, terlebih di tengah sanksi internasional.

Juru bicara Angkatan Laut Ukraina, Dmytro Pletenchuk, mengatakan keberhasilan menyerang kapal selam menandai perubahan besar dalam perang laut.

“Hari ini sekali lagi mengubah cara pandang terhadap kemungkinan pertempuran laut dalam perang ini,” ujar Pletenchuk.

Namun, Rusia membantah klaim tersebut. Media pemerintah Rusia mengutip pernyataan Armada Laut Hitam yang menyebut tidak ada kapal atau kapal selam yang rusak di pangkalan Novorossiysk dan aktivitas militer tetap berjalan normal.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)