BGN: MBG Jadi Instrumen Pengendali Harga Pangan

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.

BGN: MBG Jadi Instrumen Pengendali Harga Pangan

M. Iqbal Al Machmudi • 17 December 2025 10:01

Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan memenuhi nutrisi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai instrumen pengendali harga pangan. Para ahli gizi di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) diminta kreatif dalam menyusun menu agar tidak memicu kelangkaan bahan baku tertentu.

Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang, meminta ahli gizi di dapur-dapur MBG untuk tidak sekadar textbook minded. Ia mengimbau agar pemilihan bahan baku pangan disesuaikan dengan kondisi pasar guna menghindari lonjakan harga akibat permintaan yang menumpuk pada satu jenis komoditas.
 


"Pemakaian terbesar biasanya pakcoy, wortel, buncis, kacang, selada, atau timun. Jika hanya terpaku di situ, maka akan terjadi kelangkaan produk-produk tersebut dan harganya akan melejit," ujar Nanik dalam keterangannya, Rabu, 17 Desember 2025.

Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Pelaksanaan Program MBG itu menjelaskan bahwa fleksibilitas menu dapat menolong nasib petani lokal. Program MBG diharapkan mampu menyerap komoditas yang harganya sedang jatuh di tingkat petani.

Ia mencontohkan saat harga kentang merosot di Wonosobo dan Bandung. BGN langsung menginstruksikan seluruh Kepala SPPG untuk menggunakan kentang dalam menu harian.

"Hasilnya, harga kentang di tingkat petani bisa kembali naik. Sebaliknya, jika harga di pasar sudah terlalu tinggi, ahli gizi harus berani beralih ke produk lain agar harga tidak terus meroket," lanjut Nanik.


Ilustrasi Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto: Dok. Media Indonesia.

Nanik menegaskan bahwa salah satu misi strategis program MBG adalah menjaga stabilitas harga bahan baku pangan di pasaran. Hal ini krusial untuk mencegah terjadinya inflasi yang dapat membebani ekonomi masyarakat secara luas.

Ahli gizi diminta jeli menghitung kandungan gizi bahan pengganti agar kualitas nutrisi tetap terjaga sesuai standar. Meski jenis bahan bakunya berganti-ganti menyesuaikan ketersediaan stok dan harga di pasar lokal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)