Putri Purnama Sari • 26 November 2025 11:44
Jakarta: Rafflesia hasseltii adalah salah satu bunga langka dan unik yang hanya tumbuh di hutan tropis pedalaman Indonesia.
Bunga raksasa ini kembali menjadi sorotan ketika ilmuwan menemukan individu Rafflesia hasseltii yang sedang mekar sempurna di kawasan hutan Hiring Batang Sumi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sijunjung, Sumatra Barat, pada 18 November 2025.
Penemuan ini menjadi momen penting karena bunga ini hanya mekar beberapa hari dalam setahun, sehingga pengamatannya tergolong langka dan berharga bagi dunia botani.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @illustratingbotanist terlihat seorang pemandu tengah menangis saat menemukan bunga tersebut lantaran sudah mencari bunga Rafflesia hasseltii selama 13 tahun.
"Selama 13 tahun. Saya sangat beruntung," ungkap Septian Andiriki, dalam video tersebut.
Septian Andiriki menemukan bunga tersebut bersama dengan Deputy Director and Head of Science of the University of Oxford Botanic Garden and Arboretum, Dr. Chris Thorogood.
Ia bersama-sama tim ini berjalan siang dan malam melalui hutan hujan Sumatra untuk menemukan Rafflesia hasseltii.
Apa Itu Rafflesia hasseltii?
Rafflesia hasseltii merupakan spesies bunga parasit dari genus Rafflesia. Ciri khasnya adalah ukuran bunga yang besar, warna merah pekat dengan corak berbintik putih, serta aroma menyengat yang menyerupai bau bangkai. Bau inilah yang menarik serangga, terutama lalat, untuk membantu proses penyerbukan.
Beberapa karakteristik utama:
- Diameter bunga dapat mencapai 60–70 cm.
- Tidak memiliki daun, batang, atau akar.
- Hidup sebagai parasit pada tanaman inang, biasanya Tetrastigma.
- Waktu mekarnya sangat singkat, hanya 3–5 hari.
- Merupakan spesies endemik Indonesia, terutama Sumatra , Bengkulu, dan Kalimantan.
Penemuan di Sumatra: Momen Langka bagi Ilmuwan
Rafflesia hasseltii, dok: Instagram @illustratingbotanist
Ilmuwan dan peneliti konservasi hutan di Sumatra kembali menemukan Rafflesia hasseltii dalam kondisi mekar penuh. Penemuan seperti ini sangat bernilai karena:
- Rafflesia tidak mudah diprediksi kapan akan mekar.
- Tanaman ini sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
- Banyak habitatnya terancam oleh alih fungsi lahan dan perusakan hutan.
Momen mekar ini memberi peluang bagi peneliti untuk mempelajari struktur bunga, ekologi, dan potensi keberlanjutan reproduksinya di alam liar.
Mengapa Rafflesia hasseltii Disebut Bunga Langka?
Peneliti rafflesia sekaligus Guru Besar Universitas Bengkulu Agus Susatya mengatakan meskipun spesies ini telah ditemukan sejak 1879 dan tersebar dari Sumatra hingga Kalimantan Barat, namun populasinya di alam liar sangat kecil dan terfragmentasi.
Hal ini membuat keberadaan Rafflesia hasseltii menjadi sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan tekanan manusia. Berikut beberapa alasan mengapa spesies ini masuk kategori langka:
1. Habitatnya terbatas
Rafflesia hanya tumbuh di hutan tropis dengan kondisi tertentu, khususnya di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Kalimantan Barat.
2. Bergantung pada tanaman inang tertentu
Tanpa tanaman Tetrastigma, Rafflesia tidak bisa hidup. Keberadaan inang ini pun makin berkurang.
3. Siklus hidup yang sulit diamati
Rafflesia menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai jaringan parasit di dalam batang inang dan hanya muncul ke permukaan ketika siap mekar.
4. Ancaman kerusakan hutan
Deforestasi menjadi faktor utama menurunnya populasi Rafflesia di Sumatra.
Peran Penting Penelitian dan Konservasi
Penemuan ilmuwan ini menjadi pengingat pentingnya pelestarian hutan tropis sebagai habitat alami Rafflesia hasseltii. Upaya konservasi mencakup:
- Perlindungan kawasan hutan
- Penelitian lanjutan siklus hidup dan ekologi Rafflesia
- Edukasi masyarakat dan wisata berbasis konservasi
- Pencegahan perburuan bunga, karena bunga ini sering rusak akibat eksploitasi wisata yang tidak terkontrol
Konservasi sangat diperlukan agar generasi mendatang dapat melihat langsung salah satu bunga paling unik di dunia ini.