Warga melintasi jalan raya di saat hujan mengguyur Kota Palangka Raya. ANTARA/Rendhik Andika
Silvana Febiari • 3 December 2025 16:04
Palangkaraya: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangkaraya mengimbau masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mewaspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir. Potensi ini diperkirakan terjadi hingga sepekan mendatang.
"Kami juga telah mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah Kalteng," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Ika Priti, dikutip dari Antara, Rabu, 3 Desember 2025.
Wilayah berpotensi meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya.
Masyarakat di 13 kabupaten dan satu kota di Kalteng juga diminta waspada dampak bencana yang ditimbulkan dari hujan lebat disertai angin kencang dan petir tersebut. Dampaknya antara lain genangan air,
banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Ika menerangkan sebelum terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir akan terlihat pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (CB). Pertumbuhan awan CB yang biasanya terlihat gelap ini merupakan tanda-tanda terjadinya hujan disertai angin kencang diikuti sambaran petir.
Untuk itu, warga yang melihat fenomena tersebut diminta waspada dan segera mencari tempat berteduh. Namun, tidak berteduh di bawah pohon.
Dari hasil analisis, gangguan fenomena Kelvin secara spasial terprediksi aktif di Pulau Kalimantan bagian selatan. Indeks SOI +12.5 berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Ilustrasi awan hujan. (Metrotvnews.com)
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau di wilayah Kalimantan Tengah. Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Tengah. Hal ini didukung oleh kelembaban udara yang cukup basah.
Sementara itu, umumnya suhu udara berkisar antara 22 hingga 33 derajat Celcius. Kelembaban udara berkisar antara 60 hingga 100 persen. Angin umumnya bertiup dari timur menuju barat daya dengan kecepatan berkisar antara 5 hingga 20 km/jam.
"Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat harus segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung," ujar Ika.