Wali Kota Solo Respati Ardi saat meresmikan SPPG Penumping, Laweyan. (Dokumentasi/ Istimewa)
Triawati Prihatsari • 6 December 2025 13:19
Solo: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menggunakan bahan makanan lokal. Pasalnya, kualitas bahan makanan lokal dapat diawasi secara langsung.
"Distribusi untuk produk kebijakannya Badan Gizi Nasional (BGN) diupayakan pangan yang berasal dari bahan lokal. Khususnya yang berasal dari produk-produk dari ikan dan sebagainya, biasanya tingkat histaminnya lebih tinggi. Nah itu juga kita lebih maksimalkan mitigasinya (keracunan) ke sana. Itu yang kami lakukan," ujar Kepala BPOM, Taruna Ikrar M Biomed, di Solo, Sabtu, 6 Desember 2025.
Terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), BPOM memberikan dukungan penuh dan telah diberikan sejumlah tugas sesuai tupoksi, termasuk pengawasan menu MBG. Selain itu, BPOM juga bertanggung jawab mengedukasi mulai dari SPPI hingga ketahanan pangan, sekaligus menjalankan peran dalam mitigasi.
"Mitigasi jika terjadi tentu lebih bagus mencegah dibanding kalau terjadi keracunan. Kemudian kita juga diberikan tugas yang hubungannya dengan rekognisi. Rekognisi seluruh SPPG dapur-dapurnya itu harus direkognisi oleh kami. Didisertifikasi oleh Pemda. Dinas Kesehatan yang kita sebut, tapi Pemda mendapatkan standarnya itu dari kami," imbuh Taruna.
Sementara itu, Wali Kota Solo mendorong SPPG di Solo untuk menggunakan bahan pangan lokal khususnya dari pasar tradisional. Hal itu telah direalisasikan oleh SPPG Penumping.
Owner Yayasan Bangun Gizi Nusantara yang menaungi SPPG Penumping, Puspo Wardoyo, menilai langkah Wali Kota Solo sangat baik karena menghidupkan roda perekonomian di pasar tradisional. "Bagus. Otomatis kita sudah (belanja kebutuhan di pasar tradisional)," ujar Puspo.

Ilustrasi makan bergizi gratis. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona.
Untuk mencukupi kebutuhan pokok dapur program MBG, dirinya sebisa mungkin mengutamakan wilayah sekitar. Namun jika di wilayah sekitar tidak bisa mencukupi kebutuhan, pihaknya baru mengambil dari wilayah lain.
"Supplier selain untuk karyawan, supplier itu juga mengutamakan untuk wilayah sekitar. Jadi memakai wilayah lain kalau kota tersebut tidak bisa memenuhi apa yang kita butuhkan. Cuma kalau di area tersebut masih bisa memenuhi apa yang kita butuhkan kita utamakan untuk supplier lokal juga karena BGN ini kan skemanya menghidupkan area sekitar. Jadi kita sesuai arahan BGN," ungkap Puspo.