Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dok Kemenko Perekonomian
Sepakat dengan AS, RI Dapat Pengecualian Tarif Produk Unggulan
Eko Nordiansyah • 23 December 2025 16:52
Jakarta: Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut hasil perundingan dagang dengan Amerika Serikat (AS) pada hari ini menghasilkan kesepakatan terkait pengecualian tarif resiprokal untuk berbagai komoditas unggulan Indonesia.
Dari hasil perundingan tarif dagang resiprokal dengan Ambassador United States Trade Representative (USTR), Jamieson Greer, Airlangga memastikan Indonesia mendapatkan pengecualian tarif khusus untuk produk ekspor andalan seperti minyak kelapa sawit, kopi, teh hingga kakao.
"Indonesia mendapatkan tarif khusus untuk produk ekspor unggulan, tentu ini menjadi kabar baik, terutama bagi industri yang terdampak langsung," ungkap Airlangga dalam Konferensi Pers secara daring, Selasa, 23 Desember 2025.
Airlangga menjelaskan, berbagai sektor padat karya sangat terdampak dengan kenaikan tarif dagang Trump pada awal Agustus 2025. Terlebih, sektor padat karya mempekerjakan lima juta karyawan sehingga penurunan tarif menjadi langkah yang strategis.
(1).jpg)
(Ilustrasi. Foto: Dok Kemenkeu)
Keuntungan strategis bagi Indonesia
Airlangga menambahkan, selain penurunan tarif khusus produk ekspor unggulan, pertemuan Indonesia-AS menghasilkan keuntungan ekonomi strategis, yakni penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
"Pertemuan dengan AS, merupakan perjanjian yang melanjutkan pada 22 Juli lalu, kesepakatan antara kedua pemimpin tarif Indonesia diturunkan dari 32 persen menjadi 19 persen," ujarnya.
Melalui perjanjian dan penurunan tarif resiprokal tersebut, Indonesia berkomitmen memberikan akses pasar untuk produk AS, mengatasi isu hambatan non tarif antar kedua negara, hingga membentuk Satgas Debottlenecking dengan tujuan mempercepat kesepakatan dagang dengan AS. (Surya Mahmuda)