Ilustrasi, pameran mobil listrik. Foto: Wuling Motors.
Husen Miftahudin • 11 December 2025 13:25
Jakarta: ID COMM, perusahaan konsultan komunikasi yang berfokus pada isu keberlanjutan (SDGs), merilis hasil risetnya mengenai perkembangan adopsi mobil listrik di Indonesia.
Riset yang bertajuk 'Menuju Era Mobil Listrik: Sejauh Mana Indonesia Siap?' ini menunjukkan adopsi kendaraan listrik di Tanah Air masih didominasi oleh segmen early adopter atau pengadopsi awal yang bersifat inovatif dan berorientasi pada risiko.
Temuan ini krusial untuk dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan, regulator, dan pelaku industri, serta memetakan tantangan, peluang, serta kesiapan Indonesia dalam memasuki fase pertumbuhan kendaraan listrik yang berkelanjutan.
Riset ID COMM mengidentifikasi kendala utama yang menghambat transisi menuju early majority (pengikut dini) dan late majority (pengikut akhir), yaitu kendala finansial awal dan tantangan dalam pemanfaatan insentif.
"Transisi ini telah menunjukkan pergeseran perilaku daripada perluasan pasar baru. Informasi ini penting untuk diketahui oleh berbagai teman di sektor otomotif," ucap Co-Founder dan Director ID COMM sekaligus pemimpin riset, Asti Putri.
Meskipun riset ID COMM menegaskan biaya operasional mobil listrik memang lebih hemat dibandingkan mobil berbahan bakar fosil (sekitar Rp150 ribu per bulan untuk jarak tempuh 1.000 km), kendala terbesar bagi konsumen non-early adopter adalah tingginya biaya pembelian awal unit. Tingginya biaya awal dan tantangan dalam pemanfaatan insentif fiskal menjadi penghalang utama transisi massal.
Selain itu, studi ini mencatat profil pengguna saat ini didominasi oleh kalangan menengah atas urban yang sebelumnya telah memakai mobil konvensional. Segmen early adopter ini cenderung berusia 25–35 tahun dan memiliki kesadaran tinggi terhadap isu lingkungan. Namun, mereka juga membutuhkan kepastian mengenai ketersediaan infrastruktur pengisian daya serta pasokan energi listrik yang andal.
| Baca juga: Solusi EV Ownership Launch: Bangun Ekosistem Transportasi Ramah Lingkungan |
