Thailand dan Kamboja mulai saling serang di area perbatasan pada 24 Juli 2025. (Anadolu Agency)
Militer Thailand Tuduh Kamboja Langgar Gencatan Senjata dengan Drone
Muhammad Reyhansyah • 29 December 2025 17:37
Bangkok: Militer Thailand pada Senin, 29 Desember 2025, menuduh Kamboja melanggar kesepakatan gencatan senjata yang baru saja ditandatangani, setelah pihaknya mendeteksi lebih dari 250 drone yang disebut terbang melintasi wilayah Thailand.
Kesepakatan tersebut dicapai menyusul bentrokan perbatasan mematikan yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir.
Dikutip dari France24, militer Thailand menyebut bahwa “lebih dari 250 kendaraan udara nirawak (UAV) terdeteksi terbang dari sisi Kamboja dan memasuki wilayah kedaulatan Thailand” pada Minggu malam.
Menurut pernyataan Thailand, “tindakan semacam ini merupakan provokasi dan pelanggaran terhadap langkah-langkah penurunan ketegangan, serta tidak sejalan dengan Pernyataan Bersama yang telah disepakati” dalam pertemuan komite perbatasan bilateral pada Sabtu.
Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah pada Senin bahwa kedua pihak telah membahas insiden itu dan sepakat untuk melakukan penyelidikan serta “menyelesaikannya segera."
Prak Sokhonn menggambarkan kejadian tersebut sebagai “isu kecil terkait penerbangan drone yang terlihat oleh kedua belah pihak di sepanjang garis perbatasan."
Thailand dan Kamboja sebelumnya menyepakati gencatan senjata “segera” pada Sabtu, dengan komitmen menghentikan kembali bentrokan perbatasan yang menewaskan puluhan orang dan memaksa lebih dari satu juta warga mengungsi sepanjang bulan ini.
Pertempuran yang kembali pecah tersebut meluas hingga hampir seluruh provinsi perbatasan di kedua negara, sekaligus menggagalkan kesepakatan damai sebelumnya yang diklaim mendapat peran dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada Sabtu, kedua negara Asia Tenggara itu sepakat untuk menghentikan tembakan, membekukan pergerakan pasukan, serta bekerja sama dalam upaya pembersihan ranjau dan penanggulangan kejahatan siber.
Baca juga: Tiongkok Fasilitasi Pertemuan Trilateral Pascagencatan Senjata Thailand-Kamboja