Seorang petugas melihat kapal yang sedang bersandar di dermaga Pelabuhan Merak, Banten, Jumat, 19 Desember 2025. ANTARA/HO-ASDP
Silvana Febiari • 19 December 2025 10:23
Cilegon: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut antrean kendaraan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, disebabkan lonjakan kendaraan logistik akhir tahun dan cuaca tidak stabil di Selat Sunda. Antrean yang didominasi truk ekspedisi terjadi karena pelaku usaha berupaya mempercepat distribusi barang sebelum pembatasan angkutan barang diberlakukan.
"Menjelang akhir tahun, volume kendaraan logistik meningkat sangat tinggi. Di sisi lain, faktor cuaca di Selat Sunda mengharuskan penyesuaian operasional kapal agar keselamatan tetap menjadi prioritas," ujar Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, dikutip dari Antara, 19 Desember 2025.
Antrean panjang sempat terurai pada Kamis, 18 Desember 2025, dini hari. Namun, antrean kembali memadat akibat perubahan cuaca maritim dan arus kendaraan yang terus berdatangan, bahkan panjang antrean mencapai sekitar tujuh kilometer di luar area pelabuhan.
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Maritim
BMKG Pelabuhan Merak pada Kamis sore, cuaca di sekitar pelabuhan terpantau berawan dengan ketinggian gelombang mencapai 1,2 hingga 1,5 meter dan kecepatan angin 14-17 knot. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait angin kencang dari arah barat daya.
ASDP bersama regulator juga telah mengkaji penerapan pola tiba bongkar berangkat (TBB) untuk mempercepat rotasi kapal. Namun, strategi ini disesuaikan demi menjaga keseimbangan layanan dua arah antara Merak dan Bakauheni agar tidak terjadi penumpukan di pelabuhan tujuan.

Ilustrasi pelabuhan ASDP. Foto: dok ASDP.
Kepadatan ini juga dipicu oleh kebijakan pembatasan angkutan barang yang mulai berlaku pada 19 Desember 2025 untuk kelancaran arus lalu lintas
Natal dan Tahun Baru. Akibatnya, terjadi akumulasi pergerakan logistik sebelum tenggat waktu pembatasan tersebut.
"Untuk mengurai kepadatan, ASDP terus berkoordinasi intensif dengan kepolisian, BPTD, dan instansi terkait guna mengoptimalkan
buffer zone dan rekayasa lalu lintas di kawasan Cikuasa Atas," katanya.
ASDP mengimbau pengguna jasa untuk tetap mematuhi arahan petugas di lapangan. Pengguna jasa juga diminta memantau informasi cuaca secara berkala demi keselamatan pelayaran.