Presiden Prabowo Subianto didampingi Didit dalam melaksanakan salat Id di Masjid Istiqlal. Dok. IG Prabowo
M Rodhi Aulia • 31 March 2025 14:30
Jakarta: Hari Raya Idulfitri selalu menjadi momen spesial bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk bagi para tokoh penting di Indonesia. Tradisi salat Id, silaturahmi, dan open house menjadi bagian dari rangkaian perayaan yang penuh makna. Tahun ini, perhatian publik tak hanya tertuju pada Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga pada putranya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo.
Didit, yang lebih dikenal sebagai desainer dengan karier internasional, jarang muncul dalam sorotan politik. Namun, dalam perayaan Lebaran kali ini, ia tampil di tiga lokasi berbeda dengan tiga gaya busana yang menarik perhatian. Keberadaannya di Masjid Istiqlal, Istana Merdeka, dan kediaman Megawati Soekarnoputri menambah nuansa tersendiri dalam dinamika perayaan hari besar ini.
Di balik kehadirannya di berbagai acara resmi, Didit tetap menunjukkan karakter khasnya: tenang, kalem, dan lebih banyak berbicara melalui gestur daripada kata-kata. Sosoknya yang tak banyak bicara ini kontras dengan sorotan politik yang kerap mengiringi sang ayah. Meskipun begitu, ia tetap mencuri perhatian dengan sikapnya yang elegan dan penuh tata krama dalam setiap momen.
Dari Masjid Istiqlal hingga Teuku Umar, tiga pilihan busana yang dikenakannya seakan mencerminkan perannya dalam berbagai lingkungan: religius, kenegaraan, dan politik. Berikut adalah tiga momen penting yang menandai Hari Raya Idulfitri 1446 H bagi Didit Hediprasetyo.
Hari Raya Idulfitri 1446 H dimulai dengan salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Presiden Prabowo Subianto tiba di masjid tersebut sekitar pukul 06.55 WIB, didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Namun, sosok yang turut mencuri perhatian adalah putra Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo.
Baca juga: Momen Presiden Prabowo Sambut Tamu Undangan di Istana Merdeka
Didit tampil dalam balutan busana serba putih, lengkap dengan peci hitam. Ia berdiri di samping sang ayah dalam barisan terdepan, bersama jajaran pejabat negara, termasuk Menteri Agama Nazaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, dan Gubernur Jakarta Pramono Anung. Masjid Istiqlal yang mampu menampung hingga 150 ribu jemaah tampak penuh sesak oleh masyarakat yang ingin menunaikan salat Id.
Salat berlangsung khusyuk, dengan Didit terlihat tenang dan fokus mengikuti setiap rangkaian ibadah. Setelah selesai, Prabowo, Didit, dan para pejabat negara menyempatkan diri untuk bersalaman dengan jemaah.
Usai salat Id, Didit melanjutkan aktivitasnya ke Istana Merdeka untuk mendampingi sang ayah dalam acara open house Lebaran. Acara ini menjadi momen spesial karena Istana terbuka bagi masyarakat umum, selain menerima tamu-tamu penting seperti jajaran menteri, pejabat tinggi, serta mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kali ini, Didit tampil dalam balutan baju koko berwarna krem, memberikan kesan elegan namun tetap sederhana. Prabowo sendiri mengenakan beskap abu-abu dengan peci hitam. Keduanya berdiri berdampingan menyambut tamu yang datang, termasuk Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Didit terlihat hangat menyapa para tamu, menyalami mereka dengan senyuman khasnya. Kehadirannya dalam acara tersebut menunjukkan kedekatan dan dukungan penuh terhadap ayahnya dalam momen penting kenegaraan.
Salah satu puncak aktivitas Didit pada Hari Raya Idulfitri terjadi saat ia berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Tiba pada pukul 11.58 WIB, Didit tak banyak bicara dan langsung memasuki rumah Megawati.
Yang menarik, Didit kali ini mengenakan baju berwarna hijau sage, dipadukan dengan peci hitam. Warna hijau yang ia pilih kerap dikaitkan dengan kesan sejuk dan harmoni, sesuatu yang bisa menjadi simbol tersirat dalam dinamika politik antara Prabowo dan PDIP.
Didit yang dikenal lebih banyak berkarier di dunia seni dan desain dibanding politik, tetap menjaga sikapnya dengan tenang. Saat tiba di rumah Megawati, ia sempat mengatupkan tangannya sebagai gestur hormat sebelum masuk ke dalam. Momen ini menjadi sorotan karena mengindikasikan kemungkinan hubungan baik antara keluarga Prabowo dan Megawati di tengah lanskap politik nasional.
Tiga momen penting di Hari Raya Idulfitri ini mencerminkan peran Didit yang semakin terlihat dalam lingkungan kenegaraan, meskipun tetap menjaga karakter pribadinya yang kalem dan tak banyak bicara. Dari Istiqlal, Istana, hingga Teuku Umar, ia menunjukkan citra elegan dengan tiga pilihan busana berbeda yang tetap dalam nuansa sederhana dan formal. Akankah kehadirannya di berbagai acara penting ini menjadi sinyal peran lebih besar Didit dalam kancah politik ke depan? Waktu yang akan menjawab.