Balas Respons Tiongkok, Trump: Kita Akan Menang

Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Balas Respons Tiongkok, Trump: Kita Akan Menang

Eko Nordiansyah • 6 April 2025 08:59

Beijing: Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Sabtu mendesak Amerika Serikat untuk mundur dari eskalasi ketegangan perdagangan, dengan mengatakan "pasar telah berbicara" setelah penjualan tajam lainnya di pasar saham global.

Dilansir dari Investing.com, komentar tersebut muncul saat Beijing memberlakukan tarif balasan dan presiden AS Donald Trump membela strateginya dalam postingan media sosial.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, memposting pernyataan tersebut setelah kejatuhan pasar yang luas pada hari Jumat, di mana ketiga indeks utama AS turun lebih dari lima perseb.

"Perang perdagangan dan tarif yang dimulai oleh AS terhadap dunia tidak diprovokasi dan tidak dapat dibenarkan," tulis Guo, membagikan gambar yang merujuk pada penurunan terbaru saham-saham AS.

Langkah terbaru Beijing dengan pengenaan tarif 34 persen pada semua impor AS mulai 10 April telah diumumkan pada hari Jumat oleh Kementerian Keuangan Tiongkok.

Tindakan tersebut menandai eskalasi dalam konflik perdagangan yang sedang berlangsung dan memicu kekhawatiran investor tentang inflasi, resesi, dan risiko yang lebih luas terhadap pertumbuhan global.

"Pasar telah berbicara," kata Guo, menyerukan Washington untuk menyelesaikan sengketa perdagangan melalui "konsultasi yang setara."
 

Baca juga: 

BI Sibuk Jaga Rupiah di Tengah Gonjang-ganjing Tarif Trump



(Presiden AS Donald Trump. Foto: Anadolu)

Pembelaan Trump

Sebagai tanggapan, presiden AS Donald Trump menggunakan Truth Social untuk membela tarif dan mengabaikan reaksi Tiongkok.

"Tiongkok telah terpukul jauh lebih keras daripada AS, bahkan tidak sebanding. Kami membawa kembali pekerjaan dan bisnis seperti tidak pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah revolusi ekonomi, dan kita akan menang," tulis Trump.

Trump menambahkan bahwa AS tidak lagi menjadi "sasaran cambukan" perdagangan global dan mendesak warga Amerika untuk "bertahan," meskipun ada gejolak pasar.

Investor bersiap menghadapi volatilitas lebih lanjut, saat pasar mencerna implikasi dari tarif yang luas dan tidak adanya bantuan diplomatik jangka pendek.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)