Wamendiktisaintek Fauzan. Foto: Metrotvnews.com/Anggi Tondi Martaon.
Anggi Tondi Martaon • 8 October 2025 13:00
Jakarta: SMA Unggul Garuda diperkenalkan secara serentak di 16 titik di Indonesia. Salah satunya di Kecamatan Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan hadir langsung menyosialisasikan Sekolah Unggul Garuda di Soe, TTS. Dia menjelaskan alasan wilayah yang berjarak 109 kilometer dari Kota Kupang itu dipilih sebagai salah satu lokasi pembangunan Sekolah Unggul Garuda.
"Yaitu menghadirkan pendidikan bermutu di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)," kata Fauzan di Soe, TTS, NTT, Rabu, 8 Oktober 2025.
Fauzan menyampaikan, diharapkan Sekolah Unggul Garuda bisa memberikan kesempatan kepada siswa berprestasi memperoleh pendidikan yang lebih baik.
"Sehingga mereka bisa merasakan dan bisa meniti karir kehidupan yang lebih baik dan sempurna yang dikhususkan untuk daerah," ujar Fauzan.
Dia menjelaskan, jumlah siswa di
SMA Unggul Garuda sebanyak 160 murid. Mereka ialah pelajar berprestasi di tingkat SMP.
Nantinya, para siswa bakal menikmati pendidikan gratis dengan berbagai fasilitas penunjang. Seperti, asrama, ruang kelas digital, perpustakaan virtual, dan lainnya.

Di Soe sendiri, Sekolah Unggul Garuda bakal dibangun dari nol. Proses pembangunan dimulai dalam waktu dekat karena Sekolah Unggul Garuda mulai beroperasi pada Juni 2026.
Pembangunan Sekolah Unggul Garuda di Soe disambut baik Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Eduard Markus Lioe. Dia meminta para murid SMP kelas tiga mempersiapkan diri jika ingin menjadi bagian dari 160 siswa SMA Unggul Nusantara.
"Persiapkan diri dengan baik dengan demikian ke depan sekolah ini mulai berjalan yang terbanyak adalah anak-anak dari Timor Tengah Selatan," kata Eduard.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Soe TTS Oemarni Liu menyampaikan, jatah perawakilan siswa untuk Kabupaten TTS di Sekolah Unggul Garuda sebanyak 11 orang. Dia berharap kuota tersebut ditambah.
"Kami sangat berharap untuk anak-anak didik kami paling tidak mereka mendapat jatah (lebih banyak) mendapat kesempatan belajar di SMA Unggul Garuda. Bukan hanya di Jawa, tapi anak di pelosok mendapat kesempatan bisa bisa mendapat bagian di SMA Unggul Garuda," ujar Oemarni.