Putri Purnama Sari • 3 October 2025 15:53
Jakarta: Setiap prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki atribut kebanggaan yang melekat dalam seragam mereka. Salah satu atribut yang sarat makna adalah baret.
Bagi TNI Angkatan Laut (TNI AL), baret bukan hanya sekadar penutup kepala, melainkan simbol identitas, kehormatan, serta loyalitas seorang prajurit laut.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) TNI yang diperingati setiap 5 Oktober, mari mengenal lebih dekat 10 jenis baret TNI AL beserta arti dan filosofinya.
Jenis Warna Baret TNI AL
1. Baret Biru Tua – Markas Besar Angkatan Laut
Prajurit yang berdinas di Markas Besar TNI AL mengenakan baret biru tua dengan lambang Jalesveva Jaya Mahe, yang berarti “Di laut kita jaya”. Lambang ini bergambar jangkar di tengah untaian padi dan kapas dengan simbol Pancasila di atasnya.
2. Baret Biru Tua – Komando Armada
Prajurit Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada I, II, dan III) menggunakan baret biru tua dengan emblem berbentuk perisai merah berisi gambar jangkar dan trisula dengan latar belakang ombak laut.
3. Baret Ungu – Korps Marinir
Prajurit Korps Marinir menggunakan baret berwarna ungu dengan lambang Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Lambang ini terdiri dari jangkar besar dengan lingkaran berisi keris, ombak, dan peta Indonesia.
- Denjaka (Detasemen Jala Mangkara), pasukan khusus TNI AL, juga mengenakan baret ini.
- Yontaifib (Batalyon Intai Amfibi) menggunakan baret ungu dengan tambahan Brevet Trimedia di sisi kanan emblem.
4. Baret Merah – Komando Pasukan Katak (Kopaska)
Pasukan elit TNI AL, Komando Pasukan Katak, mengenakan baret merah dengan lambang katak memegang trisula di depan jangkar bersayap. Lambang ini dikenal dengan nama Tan Hana Wighna Tan Sirna, yang berarti “Tak ada rintangan yang tak bisa dilalui”.
5. Baret Biru – Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal)
Prajurit Polisi Militer AL menggunakan baret biru dengan lambang Wijna Wira Widhayaka, artinya “penegak hukum yang ksatria, arif, dan bijaksana”. Lambangnya berupa jangkar dan dua revolver menyilang.
Menariknya, baret Pomal dipakai miring ke kiri, berbeda dari prajurit lainnya, karena satuan ini bertugas khusus di bidang pengamanan dan penegakan hukum militer.
6. Baret Biru Tua – Penerbangan Angkatan Laut
Prajurit Pusat Penerbangan TNI AL mengenakan baret biru tua dengan lambang Dharma Jalakaca Putra, bergambar dua burung berhadapan di depan jangkar dan kapal perang.
7. Baret Hitam – Satuan Kapal Selam
Prajurit Satuan Kapal Selam TNI AL menggunakan baret hitam dengan lambang Wira Ananta Rudira, yang berarti “tabah sampai akhir”. Lambang ini menampilkan Hiu Kencana, jangkar, dan bentuk dasar persegi hitam.
8. Baret Biru Tua – Dinas Penyelam Bawah Air
Satuan Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair) mengenakan baret biru tua dengan lambang helm penyelam klasik, jangkar, dan tombak trisula.
Nama lambangnya adalah Wicak Wireng Warih, yang bermakna “bijak dan ksatria dalam tugas di bawah air”.
9. Baret Biru Tua – Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL
Prajurit Pushidrosal (Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL) memakai baret biru tua dengan lambang satuan khusus ini. Pushidrosal bertugas melakukan survei, penelitian, dan pemetaan laut Indonesia.
10. Baret Biru Tua – Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklatal)
Prajurit yang berdinas di Kodiklatal mengenakan baret biru tua dengan lambang satuan tersebut. Kodiklatal bertanggung jawab pada pembinaan doktrin, pendidikan, dan latihan TNI AL.
Baret TNI AL dan HUT TNI 5 Oktober
Setiap 5 Oktober, TNI menggelar upacara HUT dengan parade militer. Dalam momen ini, baret menjadi simbol kebanggaan yang memperlihatkan identitas setiap prajurit.
Bagi TNI AL, keberagaman warna baret menunjukkan spesialisasi dan keahlian unik tiap satuan, sekaligus menegaskan kesatuan visi: menjaga kedaulatan laut Nusantara.