Trump Akan Tentukan Batas Waktu Hamas Terima Rencana 20 Poin Gencatan Gaza

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menetapkan sendiri batas waktu bagi Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata yang didukung Israel, kata Gedung Putih pada Kamis, 2 Oktober 2025. 

Namun, pihaknya tidak secara tegas menyebut apakah tenggat yang telah diumumkan sebelumnya tetap berlaku.

Melansir dari Channel News Asia, Jumat, 3 Oktober 2025, pada Selasa lalu, Trump menyatakan akan memberi Hamas waktu tiga hingga empat hari untuk menerima dokumen berisi 20 poin, termasuk desakan agar kelompok tersebut melucuti senjata, sebuah tuntutan yang berulang kali ditolak Hamas. 

Seorang sumber dekat kelompok itu mengatakan pada Rabu bahwa mereka masih menelaah proposal tersebut.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, saat diwawancarai Fox News ditanya tentang titik batas di mana Hamas dianggap telah menolak proposal itu. 

Ia menjawab, “Itu pertanyaan yang sangat baik, dan itu adalah garis merah yang harus ditarik oleh presiden Amerika Serikat. Saya yakin ia akan melakukannya. Presiden dan timnya telah bekerja keras menyusun rencana 20 poin yang komprehensif dan detail, yang mendapat sambutan di seluruh dunia.”

Leavitt menegaskan, “Ini adalah rencana yang dapat diterima, dan kami berharap serta mengharapkan Hamas menerimanya agar kita bisa melangkah maju.”

Dokumen tersebut mencakup gencatan senjata segera, pertukaran seluruh sandera yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina di Israel, penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza, pelucutan senjata Hamas, serta pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin badan internasional.

Banyak unsur dari 20 poin tersebut sebelumnya sudah tercantum dalam berbagai proposal gencatan senjata selama dua tahun terakhir. Namun, sebagian besar kesepakatan itu sempat diterima lalu ditolak kembali oleh Israel maupun Hamas di berbagai tahap.