NasDem Bedah Film Mama Jo untuk Menguatkan Pendidikan Ramah Difabel

Cuplikan film Mama Jo/Metro TV/Kautsar

NasDem Bedah Film Mama Jo untuk Menguatkan Pendidikan Ramah Difabel

Kautsar Widya Prabowo • 18 July 2025 19:46

Jakarta: DPP Partai NasDem kembali menggelar diskusi dan bedah film dokumenter berjudul Mama Jo. Hal ini sebagai upaya nyata mendorong pendidikan inklusif bagi anak-anak difabel.

Salah satu pesan kuat yang diangkat dalam film garapan sutradara Ineu Rahmawati ini ialah semangat seorang siswa difabel bernama Johan untuk meraih pendidikan yang layak. Acara ini juga menjadi ruang diskusi substansial terkait regulasi pendidikan inklusif di Indonesia.

“Diskusi hari ini sangat luar biasa, karena tidak hanya membahas film Mama Jo, tetapi juga membuka ruang dialog tentang regulasi dan kebijakan yang dibutuhkan agar pendidikan inklusif untuk anak-anak difabel benar-benar bisa berjalan ke depan,” ujar Ineu Rahmawati di Mini Theatre NasDem Tower, Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.

Hadir dalam acara tersebut, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem, Furtasan Ali Yusuf, mengaku sangat terkesan setelah menonton film tersebut secara utuh. Ia menyebut film ini sarat akan pesan edukatif dan layak ditonton oleh semua pihak.
 

Baca: AKTIF Subsektor Film Yogyakarta: Perkuat Sineas Muda Tembus Pasar dan Platform Digital

“Ini film yang luar biasa. Inspiratif dan edukatif. Ini adalah pembelajaran penting, bukan hanya untuk pemerintah, tapi juga bagi orang tua, masyarakat, sekolah, dan lingkungan. Karena faktanya, penerimaan terhadap anak-anak difabel di masyarakat masih menjadi tantangan besar,” ucap Furtasan.

Menurutnya, persoalan terbesar bukan semata-mata pada keterbatasan fisik anak-anak difabel. Melainkan pada bagaimana masyarakat dan negara hadir menciptakan lingkungan yang mendukung.

“Tugas pemerintah adalah membenahi ekosistemnya. Infrastruktur sekolah harus ramah difabel, dan guru pendamping masih sangat minim. Oleh karena itu, perguruan tinggi wajib membuka kuota lebih besar untuk jurusan pendidikan khusus,” tegasnya.

Menjawab pertanyaan terkait langkah konkret yang diambil NasDem, Furtasan menegaskan bahwa partainya terus berkomitmen mengawal isu pendidikan difabel hingga ke ranah legislasi. Ia berharap penguatan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas bisa segera terwujud.

“Hal ini penting untuk menjamin seluruh anak bangsa, termasuk difabel, mendapat hak pendidikan yang baik dan setara,” tutupnya.

Acara ini juga turut dibuka oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem, Siti Nurbaya, Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, IGK Manila, serta dihadiri sejumlah kader dan masyarakat umum.

Film Mama Jo mengangkat kisah menyentuh tentang perjuangan seorang ibu bernama Santi dan anaknya Johan, seorang bocah berusia sembilan tahun yang hidup dengan kondisi cerebral palsy (lumpuh otak).

Film ini telah meraih berbagai penghargaan, salah satunya “Best Short Documentary” dalam ajang Golden FEMI Film Festival yang diselenggarakan di Hotel Balkan Palace, Sofia, Bulgaria, Sabtu, 7 Juni 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)