Pertamina Hadirkan Teknologi Elektrolisis Modern untuk Produksi Green Hydrogen di Ulubelu

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk meresmikan Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu di Kabupaten Tanggamus, Lampung, Selasa, 9 September 2025. (Foto: Dok. Pertamina)

Pertamina Hadirkan Teknologi Elektrolisis Modern untuk Produksi Green Hydrogen di Ulubelu

Patrick Pinaria • 10 September 2025 14:13

Ulebelu: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) memulai babak baru dalam pengembangan energi bersih di Indonesia dengan meresmikan Pilot Project Green Hydrogen (Hidrogen Hijau) Ulubelu di Kabupaten Tanggamus, Lampung, Selasa, 9 September 2025. Fasilitas ini ditargetkan mampu memproduksi hingga ±100 kilogram green hydrogen per hari dengan tingkat efisiensi 82-88 persen menggunakan teknologi elektrolisis membran modern (Anion Exchange Membrane/AEM) yang lebih ramah lingkungan, hemat energi, dan efisien dibandingkan teknologi konvensional.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi menegaskan proyek ini merupakan batu loncatan strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi bersih global.

"Melalui proyek ini, PGE menggabungkan panas bumi dengan teknologi elektrolisis modern untuk menghasilkan green hydrogen yang efisien dan berkelanjutan. Kami ingin menjadikan Ulubelu sebagai pusat inovasi yang bisa direplikasi di wilayah panas bumi lain, sekaligus membuka peluang pemanfaatan untuk transportasi rendah karbon dan industri," jelas Julfi.

Julfi menambahkan, fasilitas ini tidak hanya mendukung transisi energi, tetapi juga akan mendorong hilirisasi produk turunan.

"Groundbreaking ini adalah pijakan awal PGE untuk membangun rantai bisnis hijau yang lebih luas. Ke depan, peta jalan kami mencakup pengembangan green ammonia dan green methanol sebagai solusi energi dan bahan baku industri masa depan," ujarnya.
 
 

Baca: Analis: Terjaganya SPBU Bukti Kepercayaan Masyarakat kepada Pertamina


Melalui langkah ini, PGE menegaskan transformasi bisnis menuju beyond electricity dan beyond business, menjadikan panas bumi sebagai fondasi rantai pasok energi bersih sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan pilot project green hydrogen menunjukkan peran strategis Pertamina Group dalam mendukung agenda nasional menuju transisi energi.

"PGE bagian dari Pertamina Group menjadi pionir dalam menghadirkan inovasi energi bersih berbasis panas bumi. Proyek Green Hydrogen Ulubelu ini bagian kontribusi penting dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah," ungkap Fadjar.


(Foto: Dok. Pertamina)

Acara groundbreaking turut dihadiri oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., IPU, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Direktur Proyek & Operasi Pertamina New & Renewable Energy Norman Ginting beserta jajaran direksi, mitra strategis, akademisi, serta mitra strategis dari dalam dan luar negeri.

Dengan groundbreaking ini, PGE menandai langkah awal pembangunan ekosistem green hydrogen nasional. Proyek Ulubelu bukan hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi bersih global, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi nyata menuju target Net Zero Emission 2060.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)