Pencarian Korban Hilang Musibah Banjir di Nagekeo, NTT. Foto: Tim SAR Maumere
Media Indonesia • 12 September 2025 15:53
Nagekeo: Banjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 8 September 2025 menghancurkan infrastruktur vital sekaligus melumpuhkan lahan pertanian dan perkebunan masyarakat.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo hingga hari ini mencatat kerusakan parah terjadi pada jalan, jembatan, jaringan air bersih, irigasi, hingga sawah dan kebun warga di empat kecamatan: Mauponggo, Boawae, Keo Tengah, dan Nangaroro.
“Kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian sangat besar. Akses jalan dan jembatan terputus, sawah dan kebun rusak, serta jaringan vital seperti air bersih dan telekomunikasi lumpuh. Dampak ini sangat berat bagi kehidupan masyarakat,” kata Kepala BPBD Nagekeo, Gusti Pone, Jumat, 12 September 2025.
Sedikitnya 4,2 kilometer jalan rusak berat dan delapan jembatan hancur, ditambah tiga plat deuker putus total. Selain itu, 1.810 meter jaringan irigasi dan tiga bendungan mini rusak berat, membuat lebih dari 48 hektare sawah di Desa Sawu, Ua, Wolokisa, dan Wuliwalo terendam atau terancam gagal panen.
Di sektor perkebunan, banjir juga memporak-porandakan tanaman rakyat. Data sementara menyebutkan 422 pohon cengkeh, 1.451 pohon pala, 142 pohon kakao, 15 pohon kelapa, dan 158 pohon salah hanyut atau tumbang. Tiga kolam ikan air tawar juga dilaporkan rusak berat.
Kerusakan lain meliputi 5 bak penampung air bersih dan 4.600 meter jaringan perpipaan, dua tiang listrik tumbang, serta satu tower BTS Telkomsel rusak berat. Di bidang pelayanan dasar, tembok penyokong SDN Obooja di Desa Lodaolo ambruk sepanjang 70 meter, sementara tembok Mesjid Nurul Imam di Desa Maukeli runtuh sepanjang 75 meter.
Gusti menjelaskan saat ini tim gabungan masih fokus membersihkan material longsor, membuka akses jalan, serta menyalurkan bantuan logistik dan air bersih kepada warga terdampak.
Sampai hari keempat penanganan, tercatat lima warga meninggal dunia, tiga orang masih hilang, dan ribuan jiwa terdampak.