Jasaraharja Gelar Simulasi Antisipasi Gempa dan Kebakaran

Simulasi bencana Jasaraharja. (Istimewa)

Jasaraharja Gelar Simulasi Antisipasi Gempa dan Kebakaran

Lukman Diah Sari • 15 September 2025 10:22

Jakarta: PT Jasaraharja Putera menggelar simulasi Business Continuity Management System (BCMS) dengan skenario bencana gempa bumi dan kebakaran di Gedung Head Office, Jakarta, pada Selasa, 10 September 2025. Direktur Utama PT Jasaraharja Putera, Abdul Haris, menyatakan simulasi ini menjadi bentuk nyata kesiapan perusahaan dalam menghadapi potensi bencana.

"Kesiapsiagaan, koordinasi, dan kedisiplinan seluruh tim merupakan kunci untuk memastikan keselamatan insan perusahaan serta kelancaran layanan kepada masyarakat. Latihan ini menjadikan kami semakin tangguh dan adaptif terhadap potensi krisis," ujar Abdul, dalam keterangan resmi, Senin, 15 September 2025.

Rangkaian simulasi dimulai dengan prosedur drop, cover, and hold saat terjadi guncangan gempa, dilanjutkan dengan evakuasi seluruh pegawai menuju titik kumpul. Dalam simulasi juga ditampilkan skenario korban sakit yang ditangani tim P3K.
 

Baca juga: 

5 Korban Hilang Banjir Bali Masih Dicari


Pemeriksaan gedung oleh tim tanggap darurat menemukan adanya kebakaran di lantai 4 akibat korsleting listrik. Api berhasil dipadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) oleh petugas pemadam internal. Berdasarkan hasil penilaian, lantai 4 dinyatakan tidak bisa digunakan sementara waktu. Unit kerja Sharia dipindahkan ke kantor alternatif di Marketing Office Cibubur.

Tim pemulihan kelangsungan usaha bersama tim teknologi informasi kemudian mengaktifkan Disaster Recovery Plan (DRP) dan sistem kerja jarak jauh untuk memastikan layanan operasional kritikal tetap berjalan normal.

Sementara itu, Ketua BCM PT Jasaraharja Putera, Widya Marisa, menerangkan bahwa latihan ini menguji sejumlah hal. Yakni kecepatan respons, efektivitas komunikasi, serta kesiapan unit kerja dalam menjalankan prosedur pemulihan.

"Hasil simulasi menunjukkan setiap unit mampu menjalankan perannya secara optimal. Ini menjadi modal penting bagi perusahaan untuk memastikan layanan tetap berjalan dalam kondisi darurat," tegas Widya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)