BPBD Mukomuko Ingatkan Nelayan Waspada Cuaca Ekstrem

Tim Basarnas Bengkulu melakukan proses pencarian terhadap korban yang hilang di perairan Lentera Merah Pulau Baai Bengkulu, Minggu, 20 April 2025. ANTARA/Anggi Mayasari

BPBD Mukomuko Ingatkan Nelayan Waspada Cuaca Ekstrem

Antara • 6 November 2025 19:50

Mukomuko: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengingatkan nelayan agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi. Cuaca ekstrem tersebut diperkirakan terjadi di perairan laut daerah setempat pekan ini.

“Berdasarkan peringatan dini dari BMKG, tinggi gelombang laut diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter, dengan kecepatan angin mencapai 15 knot,” kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah di Mukomuko, Kamis, 6 November 2025. 

Ia mengatakan informasi tersebut diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta. Kemudian, langsung ditindaklanjuti oleh BPBD dengan melakukan pemantauan situasi di perairan Air Punggur, Kecamatan Kota Mukomuko.

Peringatan dini juga telah disampaikan kepada pihak terkait, khususnya para nelayan yang beraktivitas di laut. “Dalam kondisi seperti ini, pelayaran perahu nelayan berisiko tinggi. Kami imbau para nelayan untuk lebih waspada dan mempertimbangkan kondisi sebelum melaut,” katanya.


Tim Basarnas Bengkulu melakukan proses pencarian terhadap korban yang hilang di perairan Lentera Merah Pulau Baai Bengkulu, Minggu, 20 April 2025. ANTARA/Anggi Mayasari



Ahmad mengatakan potensi gelombang tinggi tersebut tidak hanya terjadi di Mukomuko. Sejumlah perairan laut di 16 wilayah Indonesia juga berpotensi dilanda cuaca ekstrem. 

Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi di wilayah ini. Hal tersebut sesuai informasi prakiraan cuaca yang diterima BPBD secara rutin dari BMKG.

Dalam beberapa hari terakhir, angin kencang melanda beberapa daerah, terutama di Mukomuko dan Kota Bengkulu. Angin kencang tersebut memicu beberapa fasilitas publik terdampak seperti jaringan kelistrikan dan juga aktivitas pelayaran.
 


Di sejumlah lokasi terjadi pohon tumbang sehingga memicu kerusakan gardu listrik. Hal ini pun membuat lampu di beberapa perumahan padam.

Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu menyebut fenomena angin kencang saat ini disebabkan oleh siklon tropis Kalmaeigi. Siklon tropis ini berkembang dari bibit siklon tropis 98W.

Berdasarkan analisis BMKG, pusat siklon tersebut terpantau berada di perairan laut Filipina bagian timur, sekitar 860 km di utara Tahuna. Siklon Kalmaeigi memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 60 knot atau sekitar 120 km per jam dengan tekanan udara minimal 980 hectopascal.

BMKG menyebut dampak dari aktivitas siklon ini akan berlangsung antara 3-5 hari ke depan. Dampak tersebut memicu potensi angin kencang disertai hujan yang dapat memengaruhi wilayah Bengkulu dan sekitarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)