Kanada resmi menandatangani perjanjian pertahanan kunjungan pasukan dengan Filipina. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 3 November 2025 09:50
Makati: Kanada resmi menjadi negara kelima yang menandatangani perjanjian pertahanan kunjungan pasukan dengan Filipina, yang memungkinkan kedua negara menempatkan personel militer di wilayah masing-masing serta memperluas kolaborasi pertahanan.
Penandatanganan Status of Visiting Forces Agreement (SOVFA) dilakukan pada Minggu, 2 November 2025 di Kota Makati oleh Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro dan Menteri Pertahanan Nasional Kanada David McGuinty, usai pertemuan bilateral antara kedua pihak.
Teodoro mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara, terutama dalam pertukaran informasi dan interaksi antarwarga, telah terjalin kuat, namun perjanjian baru ini akan menjadikannya “lebih berkelanjutan.”
“Di luar perjanjian ini, kami memahami nilai strategis dari memperluas kerja sama di bidang penting seperti keamanan maritim, bantuan kemanusiaan, tanggap bencana, dan kemampuan pertahanan siber,” ujarnya dikutip dari Anadolu, Senin, 3 November 2025.
Ia menambahkan bahwa kedua negara dapat berkontribusi “tidak hanya bagi keamanan masing-masing, tetapi juga bagi perdamaian dan stabilitas kolektif di kawasan,” serta menegaskan bahwa kesepakatan ini akan membantu “menolak upaya untuk mendefinisikan ulang norma demi keuntungan sepihak negara-negara kuat.”
McGuinty menyebut perjanjian tersebut akan “mendekatkan kedua negara pada waktu yang tepat,” dan menekankan bahwa ini merupakan pakta pertahanan pertama Kanada dengan negara di Asia.
Penandatanganan SOVFA berlangsung setelah kegiatan Multilateral Maritime Cooperative Activity (MMCA) di Laut Filipina Barat yang melibatkan Filipina, Amerika Serikat, Australia, dan untuk pertama kalinya, Selandia Baru.
Dengan perjanjian ini, Filipina kini memiliki lima kesepakatan serupa: dengan Amerika Serikat (1998), Australia (2007), Jepang (2024), Selandia Baru (April 2025), dan kini Kanada.
Baca juga: Filipina Jadikan Laut China Selatan sebagai Fokus Selama Jadi Ketua ASEAN