Upaya Percepatan Hilirisasi Didukung Penuh

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, disebut tengah mengupayakan hilirisasi. Sehingga, pemanfaatan sumber daya alam (SDA) dapat maksimal.

“Pak Presiden dan Menteri Bahlil sedang berjuang," kata Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, dalam keterangan yang dikutip Rabu, 29 Oktober 2025.

Hal tersebut diungkap Abdul Rahman, merepson langkah pemerintah yang dikomandoi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Terutama, dalam upaya serius memaksimalkan SDA.

Abdul Rahman menegaskan bahwa perjuangan yang diinisiasi pemerintah ini adalah ikhtiar besar bangsa. Terutama, dalam mengolah bahan mentah menjadi produk jadi dan menguntungkan negeri.

"Dengan memperbaiki tata kelola, mempercepat hilirisasi, dan memastikan rakyat ikut terlibat,” tutur Abdul Rahman.

Dia melihat pemerintah tengah mengupayakan nilai tambah yang konkret. Sehingga, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
 

Ia menekankan bahwa keberhasilan hilirisasi tidak semata diukur dari nilai ekspor, tetapi dari sejauh mana rakyat merasakan manfaat ekonomi riil yang tercipta. Dengan demikian, ia mendukung penuh arah kebijakan pemerintah yang menempatkan hilirisasi sebagai core policy menuju kemandirian ekonomi nasional.

“Kemandirian ekonomi itu bukan hanya soal neraca dagang, tapi tentang kedaulatan rakyat atas sumber daya bangsanya sendiri,” kata Abdul Rahman.

Ia melihat perjuangan ini sebagai bagian dari visi jangka panjang membangun peradaban ekonomi baru Indonesia. Termasuk, pergeseran dari ekonomi berbasis komoditas menuju ekonomi berbasis nilai tambah, teknologi, dan inovasi.

“Hilirisasi bukan proyek ekonomi biasa, tapi proyek peradaban. Saat kita bisa mengolah nikel, bauksit, dan mineral strategis lainnya sendiri, saat itu pula kita sedang menulis babak baru dalam sejarah ekonomi bangsa,” kata Abdul Rahman.

Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi/Istimewa

Dukungan Farisi ini merujuk pada langkah Menteri Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menegaskan pentingnya hilirisasi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta. Ia mengingatkan bahwa tidak ada satu pun negara di dunia yang berhasil menjadi negara maju tanpa melalui proses industrialisasi.

Menurut Bahlil, tanpa hilirisasi, Indonesia akan terus bergantung pada ekspor bahan mentah dan terjebak menjadi negara dengan kutukan sumber daya alam.