Direktur Hubungan Kelembagaan IBC Reynaldi Istanto. Foto: dok IBC.
Husen Miftahudin • 5 July 2025 14:29
Jakarta: PT Industri Baterai Indonesia (IBC) memastikan pembangunan pabrik sel baterai lithium di Karawang, Jawa Barat, akan menjadi hub pusat produksi baterai kendaraan listrik (EV) dan Battery Energy Storage System (BESS) untuk kawasan Asia Tenggara.
Direktur Hubungan Kelembagaan IBC Reynaldi Istanto mengatakan pabrik yang dikembangkan IBC bersama Brunp dan Lygend (CBL), anak perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), raksasa baterai dunia telah diresmikan groundbreaking oleh Presiden Prabowo Subianto pada 29 Juni 2025.
"Jadi ini diproduksi dalam negeri, tapi kapasitasnya akan meningkat sehingga bukan hanya melayani market Indonesia, tapi juga Asia Tenggara, bahkan akan menjangkau market Amerika, dan India" ucap pria yang akrab disapa Rey di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 5 Juli 2025.
Rey menyampaikan kapasitas produksi pabrik tahap pertama ditargetkan sebesar 6,9 GWh untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus ekspor regional. Nantinya, kapasitas akan terus diperluas hingga 15 GWh yang cukup memproduksi baterai untuk 200 ribu hingga 300 ribu kendaraan listrik. "Kapasitas ini dirancang untuk terus tumbuh agar mampu bersaing di pasar global," ucapnya.
Rey memproyeksikan pembangunan fasilitas ini rampung pada kuartal ketiga 2026 dan dilanjutkan dengan uji coba produksi agar bisa segera beroperasi secara menyeluruh. Harapannya, pabrik tersebut mulai beroperasi penuh pada 2027 sehingga memberikan dampak ekonomi signifikan.
"Kita targetkan uji coba produksi langsung berjalan usai konstruksi selesai agar percepatan operasional bisa dilakukan," sambung Rey.
Baca juga: Prabowo Wujudkan Visi Besar Hilirisasi yang Jadi Mimpi Soekarno Lewat Ekosistem Baterai EV |