Kebahagiaan di Israel dan Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata Tercapai

Warga Gaza merayakan kesepakatan gencatan senjata. Foto: Guardian

Kebahagiaan di Israel dan Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata Tercapai

Fajar Nugraha • 10 October 2025 13:11

Kairo: Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, menandatangani kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera pada Kamis, 9 Oktober 2025. Kesepakatan ini merupakan tahap pertama dari inisiatif perdamaian yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza.

Penandatanganan dilakukan setelah perundingan tidak langsung di Sharm el-Sheikh, Mesir, dan disambut dengan kegembiraan oleh masyarakat di Israel maupun Palestina.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pertempuran akan dihentikan, Israel akan menarik sebagian pasukannya dari Gaza, dan Hamas akan membebaskan sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina oleh Israel. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa gencatan senjata akan berlaku setelah disetujui oleh pemerintah Israel dalam rapat kabinet keamanan.

Seorang juru bicara pemerintah Israel memastikan bahwa kesepakatan sudah ditandatangani dan gencatan senjata akan berlaku dalam waktu 24 jam setelah rapat kabinet. Dalam 72 jam berikutnya, seluruh sandera yang masih hidup di Gaza akan dibebaskan. Namun, tahanan Palestina yang dibebaskan tidak termasuk Marwan Barghouti, tokoh politik yang cukup berpengaruh di kalangan warga Palestina.

Kabar mengenai kesepakatan tersebut disambut dengan kegembiraan di berbagai wilayah. Di Khan Younis, Gaza bagian selatan, seorang warga bernama Abdul Majeed Abd Rabbo mengungkapkan rasa syukurnya.

“Syukurlah atas gencatan senjata ini dan berakhirnya pertumpahan darah. Saya bukan satu-satunya yang merasa bahagia. Seluruh warga Gaza, dunia Arab, bahkan masyarakat dunia turut merasakan kebahagiaan ini,” ucap Abdul.

Sementara itu, di Tel Aviv, keluarga para sandera yang ditahan Hamas merayakan kabar tersebut di Hostages Square. Salah satu di antara mereka, Einav Zaugauker, ibu dari seorang sandera, menyampaikan rasa haru dan kelegaannya.

“Saya tidak dapat menjelaskan perasaan saya. Saya hanya ingin memeluk anak saya dan mengatakan bahwa saya mencintainya,” ucap Zaugauker.

Meskipun kesepakatan sudah diumumkan, serangan udara Israel dilaporkan masih terjadi di beberapa wilayah Gaza, termasuk Shejaia, Tuffah, dan Zeitoun. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat setidaknya sembilan warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan tersebut.

Kesepakatan ini merupakan tahap awal dari kerangka kerja perdamaian 20 poin yang diusulkan Trump. Dalam pernyataannya di platform Truth Social, Trump menulis, “Saya dengan bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana perdamaian kami. Semua sandera akan segera dibebaskan, dan pasukan Israel akan mundur ke garis yang disepakati sebagai langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan abadi.”

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyebut kesepakatan itu sebagai momen bersejarah. Arab Saudi menilai langkah tersebut sebagai tahap penting menuju perdamaian di Timur Tengah. Namun, masa depan Gaza setelah perang masih menjadi tanda tanya.

Netanyahu menegaskan Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan pascaperang, sedangkan Hamas menyatakan siap menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan teknokrat Palestina yang didukung negara-negara Arab dan Muslim.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa kesepakatan ini mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza serta pertukaran tahanan dan sandera.

“Kami akan tetap setia pada janji kami untuk memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan rakyat Palestina,” tulis pernyataan resmi Hamas. Bagi banyak warga Gaza, kesepakatan ini menjadi titik harapan baru setelah dua tahun konflik yang menelan lebih dari 67.000 korban jiwa.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)