Trump Desak Pengadilan Israel Batalkan Kasus Korupsi Netanyahu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu

Trump Desak Pengadilan Israel Batalkan Kasus Korupsi Netanyahu

Fajar Nugraha • 26 June 2025 15:34

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyerukan Israel untuk membatalkan persidangan korupsi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, atau memberinya pengampunan. Ia menggambarkan kasus tersebut sebagai “perburuan penyihir”. 

Trump mengeluarkan seruan tersebut pada Rabu, 25 Juni 2025, atas nama Netanyahu yang didakwa pada tahun 2019 karena tuduhan penyuapan dan penipuan. 

Persidangan Netanyahu dimulai pada tahun 2020 dengan melibatkan tiga kasus pidana. Namun, ia sendiri telah membantah tuduhan tersebut dan mengaku tidak bersalah. 

"Sidang Netanyahu harus dibatalkan segera, atau pengampunan dapat diberikan kepada pahlawan besar yang telah berbuat banyak bagi negaranya,” tulis Trump di Truth Social
Trump menambahkan bahwa ia telah mengetahui bahwa Netanyahu akan hadir di pengadilan pada hari Senin, seperti dikutip dari Anadolu, Kamis, 26 Juni 2025.

Media Israel melaporkan bahwa pemeriksaan terhadap Netanyahu dimulai pada 3 Juni lalu di pengadilan Tel Aviv, diperkirakan butuh satu tahun untuk menyelesaikannya. 

Presiden Israel Isaac Herzog memiliki wewenang untuk mengampuni Netanyahu. Namun, pengampunan “kini belum ada di atas meja”, dikutip dari media Israel. Trump mengatakan dalam postingannya, “AS yang menyelamatkan Israel, dan sekarang AS yang akan menyelamatkan Netanyahu.” 

Memang masih belum jelas terkait apa yang dapat dilakukan Trump untuk menghentikan persidangan Netanyahu.  Namun, dukungannya tersebut tampak kontras dengan teguran yang jarang ia lontarkan terhadap Netanyahu pada hari Selasa atas serangan Israel pasca-gencatan senjata terhadap Iran.

“Israel, segera setelah kami membuat kesepakatan, mereka keluar dan menjatuhkan banyak bom. Saya tidak senang dengan Israel,” kata Trump kepada wartawan saat itu. 

Ia menambahkan bahwa Iran dan Israel telah berperang lama sehingga mereka tidak tahu apa yang mereka tengah lakukan.

(Nada Nisrina)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)