Israel Selidiki Bobolnya Pertahanan Usai Rudal Houthi Hantam Wilyah Dekat Bandara

Imbas serangan rudal Houthi yang menghantam Israel. Foto: Anadolu

Israel Selidiki Bobolnya Pertahanan Usai Rudal Houthi Hantam Wilyah Dekat Bandara

Fajar Nugraha • 5 May 2025 08:54

Tel Aviv: Sebuah rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman ke Israel pada Minggu 4 Mei jatuh mendarat di dekat Bandara Ben Gurion, bandara internasional utama negara Yahudi itu. Insiden ini menyebabkan kepulan asap ke udara dan menyebabkan kepanikan di antara penumpang di gedung terminal.

Pemberontak Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal tersebut. Mereka diketahui baru-baru ini mengintensifkan peluncuran rudal ke Israel, dengan mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

Seorang komandan polisi senior Israel, Yair Hetzroni, menunjukkan kepada wartawan sebuah kawah yang disebabkan oleh dampak rudal tersebut, yang menurut otoritas bandara telah mendarat di samping jalan dekat tempat parkir Terminal 3.

"Anda dapat melihat pemandangan tepat di belakang kami di sini, sebuah lubang yang terbuka dengan diameter puluhan meter dan juga kedalaman puluhan meter," kata Hetzroni, seraya menambahkan bahwa tidak ada kerusakan yang signifikan, seperti dikutip AFP, Senin 5 Mei 2025.

Dalam sebuah pernyataan setelah serangan itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan: "Siapa pun yang menyakiti kita akan disakiti tujuh kali lipat."

Saluran Berita 12 Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan menteri keamanan dan pejabat pertahanan pada hari Minggu untuk membahas tanggapan.

Sebagian besar peluncuran rudal dari Yaman telah dicegat oleh sistem pertahanan rudal Israel, selain dari serangan yang menghantam Tel Aviv tahun lalu. Militer mengatakan, sedang menyelidiki apa yang terjadi dengan peluncuran hari Minggu, yang menyebabkan sirene berbunyi di seluruh Israel bagian tengah, termasuk di dekat kota besar Tel Aviv.

Seorang reporter Reuters di bandara, yang terletak di antara Tel Aviv dan Yerusalem, mendengar sirene dan melihat penumpang bereaksi dengan berlari menuju ruang aman.

Beberapa orang di bandara memposting video yang direkam di telepon pintar yang menunjukkan gumpalan asap hitam terlihat jelas di dekatnya, di belakang pesawat yang diparkir dan gedung bandara. Reuters belum memverifikasi video tersebut.

Layanan ambulans Israel mengatakan delapan orang dibawa ke rumah sakit, termasuk seorang pria dalam kondisi ringan hingga sedang dengan cedera pada anggota tubuhnya dan dua wanita dalam kondisi ringan dengan cedera kepala.


Serangan AS terhadap Houthi

Mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saree menegaskan kembali peringatan kepada maskapai penerbangan bahwa bandara Israel "tidak lagi aman untuk perjalanan udara".

Seorang juru bicara Otoritas Bandara Israel mengatakan lepas landas dan pendaratan telah dilanjutkan dan operasi di Ben Gurion telah kembali normal, setelah laporan lalu lintas udara dihentikan dan rute akses ke bandara diblokir.

Namun, operasi penerbangan terganggu karena rudal itu, menurut situs lalu lintas udara langsung Ben Gurion.

Beberapa penerbangan, termasuk yang dilakukan oleh Air India, TUS Airways, dan Lufthansa Group, dibatalkan. Yang lainnya, termasuk ke bandara Amerika Serikat Newark dan JFK, ditunda sekitar 90 menit. Seorang reporter Reuters menaiki pesawat ke Dubai yang tepat waktu.

Serangan hari Minggu terjadi saat para menteri Israel dilaporkan hampir menandatangani rencana untuk memperluas operasi militer di Gaza, yang dimulai kembali pada bulan Maret setelah gencatan senjata selama dua bulan, yang memicu janji dari Houthi untuk menyerang Israel dengan lebih banyak rudal.

Upaya untuk menghidupkan kembali gencatan senjata sejauh ini gagal, dan Presiden AS Donald Trump pada bulan Maret memerintahkan serangan skala besar terhadap Houthi untuk mengurangi kemampuan mereka dan mencegah mereka menargetkan pengiriman komersial di Laut Merah.

Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mulai menargetkan Israel dan pengiriman Laut Merah pada akhir tahun 2023, selama hari-hari awal perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza.

Perang tersebut dipicu oleh serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantung tersebut.

Serangan AS terhadap kelompok pemberontak, yang telah menewaskan ratusan orang di Yaman, telah menjadi operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Trump menjabat pada Januari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)