Harga Emas Antam Melejit Jadi Berita Terpopuler Ekonomi

Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Selasa, 6 Mei 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Metrotvnews.com. Berita itu mulai dari harga emas Antam naik Rp26 ribu dalam sehari hingga Indonesia dibayangi ancaman resesi di tengah perlambatan ekonomi.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:

1. Harga Emas Antam Melejit Lagi, Hari Ini Naik hingga Rp26 Ribu!

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dijual di Butik Emas Antam pada hari ini kembali mengalami kenaikan signifikan.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Ekonomi Cuma Tumbuh 4,87%, Kadin: Ini Menjadi Warning

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang menilai penurunan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2025 sebagai peringatan yang harus segera ditanggapi oleh pemerintah dan pelaku usaha. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi lima persen pada kuartal-kuartal berikutnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Harga Emas Dunia Berpotensi Melonjak Lagi Jelang Keputusan Suku Bunga Fed

Harga emas dunia (XAU/USD) pada perdagangan Senin, 5 Mei 2025 mencatat lonjakan signifikan dalam dua hari berturut-turut, dengan penguatan lebih dari dua persen atau sekitar USD70, XAU/USD diperdagangkan di sekitar USD3.321, setelah sempat menyentuh level terendah harian di USD3.237.

Baca berita selengkapnya di sini.
 

Baca juga: Terpopuler Ekonomi: Dolar AS Merosot hingga Arus Modal ke AS Jeblok

4. Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global

Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tetap tumbuh 4,87 persen (yoy) di tengah ketidakpastian global. Konsumsi rumah tangga tetap terjaga, sedangkan dari sisi belanja, APBN mampu mendukung pelaksanaan program prioritas pada masa transisi pemerintahan baru.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Ekonomi Tumbuh Melambat, Indonesia Dibayangi Ancaman Resesi

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencapai 4,87 persen secara tahunan (year on year) pada kuartal I 2025 memunculkan kekhawatiran terhadap potensi resesi teknikal jika tren ini berlanjut di kuartal berikutnya.

Baca berita selengkapnya di sini.