Awal Musim Kemarau, BMKG Imbau Tetap Waspada Potensi Hujan Lebat

Jakarta cerah. Dok Metrotvnews.com

Awal Musim Kemarau, BMKG Imbau Tetap Waspada Potensi Hujan Lebat

Atalya Puspa • 2 May 2025 14:05

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 21 persen Zona Musim (ZOM) di Indonesia mulai mengalami awal musim kemarau pada awal Mei 2025. Wilayah-wilayah tersebut meliputi sebagian Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua Selatan bagian selatan. 

"Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi hujan semakin berkurang," tulis BMKG dalam keterangan resminya, Jumat, 2 Mei 2025. 

Seiring dengan itu, masyarakat di sejumlah daerah mulai mengeluhkan cuaca panas yang cukup menyengat. Meski begitu, BMKG menjelaskan bahwa suhu udara maksimum secara umum masih berada di bawah 35,5 derajat celsius.
Namun, panas yang dirasakan lebih tinggi dari suhu tercatat. 

"Kelembapan udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat," jelas BMKG.

Kendati cuaca panas mendominasi di beberapa wilayah, analisis atmosfer menunjukkan bahwa pembentukan awan hujan masih tetap berlangsung. Hujan dengan intensitas lebat dalam tiga hari terakhir terpantau terjadi di sejumlah daerah. 
 

Baca juga: BMKG Siagakan Mitigasi Dini Penanggulangan Bencana Karhutla

BMKG mencatat curah hujan harian tertinggi terjadi di Riau dengan 85 mm per hari, diikuti Sumatra Utara (59 mm), Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung (masing-masing 51 mm).

"Hujan dengan intensitas sedang juga masih teramati di sebagian wilayah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan," ujar BMKG

Hal ini menunjukkan bahwa potensi cuaca signifikan masih tetap ada di berbagai wilayah Indonesia, meskipun memasuki awal musim kemarau.

BMKG juga memaparkan prakiraan cuaca untuk periode 2–8 Mei 2025. Pada periode 2–4 Mei, cuaca umumnya cerah berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sementara angin kencang juga perlu diwaspadai di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.

Memasuki periode 5–8 Mei, kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung. Wilayah Indonesia akan didominasi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan. Namun, potensi angin kencang meningkat di sejumlah daerah seperti Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), NTT, dan Maluku.

"Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dengan tetap terhidrasi dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hingga sore hari," tulis BMKG.

Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi radiasi matahari yang tinggi dan kemungkinan hujan disertai kilat atau petir yang terjadi secara tiba-tiba di siang hingga menjelang malam hari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)