Akses Internet Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diblokade Israel

Kapal bantuan Madleen yang siap menerobos ke Gaza. Foto: Anadolu

Akses Internet Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diblokade Israel

Fajar Nugraha • 9 June 2025 07:06

Gaza: Kapal bantuan Madleen dalam perjalanan menuju Gaza terkena blokade internet Israel di perairan internasional.

Yasemin Acar, seorang aktivis hak asasi manusia dan koordinator pers untuk Freedom Flotilla Coalition (FFC) di atas kapal nirlaba Madleen mengatakan, Israel telah mulai mengganggu akses internet mereka karena mereka tinggal beberapa jam lagi untuk mencapai Jalur Gaza di Palestina.

Berbicara kepada Anadolu dari Madleen, kapal bantuan yang berangkat dari Italia selatan dengan tujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menantang blokade Israel.

“Kami baru saja diberi tahu oleh tim darat bahwa pemblokiran internet kami telah dimulai secara resmi dan kami jelas dapat melihatnya dari koneksi kami karena koneksinya sangat melambat dan itu berarti kami dapat terputus dari dunia kapan saja,” ujar Acar, seperti dikutip Anadolu, Senin 9 Juni 2025.

Dia mengatakan, kapal itu saat ini berada 116 mil laut dari Gaza, masih di perairan internasional, dan memperingatkan bahwa komunikasi dengan dunia luar dapat terputus kapan saja.

Menanggapi implikasi hukum dan kemanusiaan dari kemungkinan respons militer, Acar mengatakan: "Kami berada di perairan internasional yang mengarah ke perairan wilayah Gaza dan jika sesuatu terjadi pada kami, artinya jika IDF menunjukkan kekerasan terhadap misi kemanusiaan yang membawa bantuan kemanusiaan, ini akan menjadi kejahatan perang lainnya karena kami tidak berada di wilayah mereka."

Dia mengingat tindakan Israel sebelumnya terhadap misi serupa, termasuk serangan tahun 2010 terhadap Mavi Marmara, yang menewaskan 10 aktivis, dan serangan pesawat nirawak baru-baru ini terhadap kapal Conscience milik FFC di dekat Malta pada tanggal 2 Mei.

"24 jam ke depan sangat penting,” ungkap Acar.

Setelah delapan hari di laut, awak kapal bermaksud untuk mencapai Gaza pada Senin pagi, mengingat tidak ada gangguan. Sampai saat ini, Israel belum melakukan kontak langsung atau tidak langsung dengan kapal tersebut.

Acar menekankan urgensi misi mereka, dengan menekankan bahwa "24 jam ke depan sangatlah penting."

Awak kapal yang beranggotakan 12 orang itu tetap bersemangat, kata Acar, sambil menyoroti kehadiran aktivis iklim Swedia Greta Thunberg dan aktor Irlandia Liam Cunningham.

"Madleen hanyalah sebagian kecil dari pemberontakan global," katanya.

Ia mengkritik kebungkaman masyarakat internasional dalam menghadapi agresi dan blokade Israel, dengan mengatakan "masyarakat internasional tetap bungkam dalam menghadapi blokade ilegal ini. Kami telah mengatakan ini selama bertahun-tahun dan selama beberapa hari terakhir, kami adalah aksi tanpa kekerasan. Kami tidak membawa senjata. Kami tidak mencari kekerasan."

Misi mereka, katanya, sederhana dan mendesak. "Yang kami cari hanyalah membawa bantuan ini kepada penduduk yang kelaparan di hadapan dunia yang bungkam tentang hal itu dan mengirimkan senjata alih-alih mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mencabut blokade ilegal di Gaza."

Ancaman terhadap Madleen

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan militer pada hari Minggu untuk mencegah kapal tersebut mencapai Gaza.

Angkatan Laut Israel tengah bersiap untuk mencegat kapal kemanusiaan tersebut saat mendekati perairan Gaza, dengan rencana untuk mengalihkannya secara paksa ke pelabuhan Ashdod.

Sambil membagikan foto pertemuannya dengan Kepala Staf Eyal Zamir dan komandan angkatan laut, Katz berkata: “Saya telah menginstruksikan militer Israel untuk melakukan apa pun yang diperlukan guna mencegah armada kapal Madleen mencapai Gaza. Saya dengan jelas memberi tahu Greta yang anti-Semit dan juru bicara propaganda Hamas: Berbaliklah, karena kalian tidak akan mencapai Gaza.”

Pelayaran Madleen

Sebagai bagian dari misi terbaru yang diselenggarakan oleh FFC untuk mematahkan blokade di Gaza dan mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut, kapal layar sepanjang 18 meter Madleen berlayar menuju Gaza pada tanggal 1 Juni dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Catania, Sisilia, Italia.

Total ada 12 orang di atas kapal Madleen, termasuk 11 aktivis dan satu jurnalis. Di antaranya adalah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg; Anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina Rima Hassan; Yasemin Acar dari Jerman; Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi, dan Reva Viard dari Prancis; Thiago Avila dari Brasil; Suayb Ordu dari Turki; Sergio Toribio dari Spanyol; Marco van Rennes dari Belanda; dan Omar Faiad, jurnalis Al Jazeera Mubasher, juga dari Prancis.

Kapal tersebut membawa berbagai perlengkapan yang sangat dibutuhkan warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk sanitasi wanita, peralatan desalinasi air, perlengkapan medis, kruk, dan prostetik anak-anak, menurut penyelenggaranya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)