Ini 2 Faktor yang Jadi Penentu Arah Gerak Harga Emas Selanjutnya

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Ini 2 Faktor yang Jadi Penentu Arah Gerak Harga Emas Selanjutnya

Eko Nordiansyah • 22 October 2025 10:28

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali melemah pada perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025 setelah mencatat rekor tertinggi di sekitar USD4.380 per troy ounce. Penurunan tajam ini disebabkan oleh penguatan Dolar AS dan aksi ambil untung oleh sebagian besar pelaku pasar setelah reli panjang tanpa koreksi signifikan.

Menurut Andy Nugraha, kombinasi formasi candlestick harian dan indikator Moving Average (MA) menunjukkan tekanan jual semakin kuat. Meski begitu, jika harga gagal menembus level tersebut, koreksi teknikal berpotensi muncul dengan target kenaikan terdekat di sekitar USD4.183.

“Secara teknikal, tren jangka pendek XAU/USD saat ini berada dalam fase bearish, dengan peluang pelemahan menuju area psikologis USD4.000,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Oktober 2025.

Dari sisi fundamental, pelemahan harga emas juga dipengaruhi oleh menurunnya permintaan fisik dan meningkatnya selera risiko investor di tengah optimisme baru atas hubungan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.

Sejumlah kabar positif menimbulkan harapan bahwa rencana penerapan tarif 100 persen atas seluruh impor Tiongkok oleh Presiden AS Donald Trump pada 1 November kemungkinan ditunda. Nada yang lebih lunak dari Gedung Putih membuat aset berisiko menguat, sementara Dolar AS kembali mendapatkan dorongan kuat.

“Namun, ketidakpastian global masih tinggi. Retorika Trump yang sering berubah-ubah serta negosiasi dagang yang belum stabil membuat pelaku pasar tetap waspada. Emas tetap menjadi instrumen lindung nilai penting di tengah risiko politik dan ekonomi global,” kata dia.
 



(Ilustrasi. Foto: Unplash)

Kebijakan moneter The Fed

Selain faktor geopolitik, kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) juga menjadi perhatian utama pasar. Harapan terhadap pelonggaran kebijakan suku bunga memberi dukungan jangka menengah bagi emas. Jika The Fed memberi sinyal lebih dovish, biaya peluang untuk memegang emas akan menurun, dan hal ini bisa mendorong rebound harga kembali ke atas USD4.200

Di sisi lain, penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah berlangsung selama empat minggu berturut-turut turut menimbulkan ketidakpastian tambahan di pasar keuangan. Kondisi ini mendorong sebagian investor tetap mempertahankan portofolio emas mereka sebagai aset safe haven.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) kini mendekati 98,84, level tertinggi dalam sepekan, menandai penguatan tiga hari berturut-turut terhadap enam mata uang utama dunia. Kekuatan Dolar ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas dalam jangka pendek.

“Secara keseluruhan, emas menilai meskipun tren saat ini cenderung melemah, prospek jangka menengah emas tetap positif. Kombinasi faktor makroekonomi global mulai dari kebijakan moneter longgar, ketegangan geopolitik, hingga ketidakpastian fiskal AS diperkirakan akan tetap menjadi penopang daya tarik emas sebagai aset lindung nilai utama hingga akhir tahun,” ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)