Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Foto: Tangkapan layar Metro TV.
Husen Miftahudin • 24 October 2025 18:18
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan memberi insentif bagi perusahaan yang membangun pabrik etanol di Indonesia guna mendukung rencana mandatori bioetanol 10 persen (E10) pada 2027.
"Pasti ada insentif. Bisa ada tax holiday, kemudian pasarnya ada," ucap Bahlil ketika dijumpai setelah Upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat, 24 Oktober 2025.
Bahlil mengungkapkan terdapat kemungkinan masuknya investor dari Brasil terkait pembangunan pabrik etanol. Akan tetapi, masuknya investor dari Brasil masih berada di tahap diskusi setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dengan Brasil.
"Semalam pas tanda tangan, kami diskusi. Ada kemungkinan besar (investor dari Brasil)," ucap Bahlil.
Ia pun menyampaikan untuk mengimplementasikan E10 pada 2027, dibutuhkan bahan baku etanol sebesar 1,4 juta kiloliter (KL). Ia mengupayakan agar kebutuhan akan etanol dapat dipenuhi oleh pabrik di dalam negeri tanpa harus mengimpor etanol.
Oleh karena itu, Bahlil menekankan pentingnya pembangunan pabrik etanol, baik yang dihasilkan dari singkong, jagung, maupun tebu.
"Ini banyak menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat pertanian, memang harus ada prosesnya, mekanisasi, teknologi, ini supaya ekonomi daerah bisa tumbuh. Begitu ditanam, selesai, kita bangun pabrik etanolnya," kata Bahlil.
| Baca juga: Harga Etanol di Pasar Indonesia: Kisaran dan Penjelasannya |
