Harga Etanol di Pasar Indonesia: Kisaran dan Penjelasannya

Ilustrasi BBM E10. Foto: Blog.amikom.ac.id

Harga Etanol di Pasar Indonesia: Kisaran dan Penjelasannya

Husen Miftahudin • 24 October 2025 17:30

Jakarta: Pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan energi yang ramah lingkungan  dengan meluncurkan kewajiban campuran etanol pada Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertamina telah menghadirkan BBM Pertamina etanol 10 persen (E10) sebagai upaya mendukung pemerintah menuju energi hijau dan pengurangan emisi karbon.

Langkah ini dipilih sebagai strategi dalam meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil murni. Transisi ini diharapkan upaya mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060.
 

Apa itu E10?


E10 merupakan jenis BBM hasil campuran antara bensin murni dengan 10 persen etanol. Etanol adalah alkohol yang terbentuk dari bahan bahan nabati seperti tebu dan singkong. Kehadiran E10 diharapkan mampu menjadi solusi menuju energi bersih.

BBM dengan campuran E10 telah digunakan di sejumlah negara maju. Kadar emisi gas buang yang dihasilkan dari campuran ini lebih bersih dan membantu proses pembakaran lebih sempurna. Hal ini membuat mesin kendaraan beroperasi lebih efisien.

Peluncuran BBM E10 akan dilakukan bertahap oleh Pertamina agar mampu hadir di seluruh wilayah Indonesia sebagai alternatif pengganti bensin konvensional seperti Pertalite.
 

Harga BBM E10 di Indonesia


Uji coba BBM E10 masih dilakukan secara bertahap, namun sebelumnya Pertamina telah meluncurkan produk dengan kandungan etanol sebanyak lima persen yang diberi nama Pertamax Green 95 (E5). Keberadaan produk ini dapat menjadi acuan estimasi harga E10 di pasar Indonesia.

Melansir dari blog.amikom.ac.id, berikut merupakan harga BBM Pertamina di pulau Jawa:
  • Pertalite (RON 90): Rp10 ribu per liter.
  • Pertamax (RON 92): Rp12 ribu per liter.
  • Pertamax Green 95 (E5): Rp13 ribu per liter.
 
Baca juga: Pemerintah Siapkan 1 Juta Ha Lahan Singkong Demi Sukseskan Mandatori E10


(Ilustrasi. Foto dok Istimewa)
 

Kelebihan dan kekurangan BBM E10


Inovasi bahan bakar bersih atau E10 menghadirkan sejumlah kelebihan dan kekurangan, di antaranya sebagai berikut:
 

1. Kelebihan E10

  1. Ramah lingkungan. Etanol membantu pembakaran lebih bersih dan efisien, mengurangi emisi gas berbahaya.
  2. Performa mesin lebih baik. Dengan angka oktan tinggi, etanol membuat mesin lebih responsif dan mengurangi risiko knocking. Knocking merupakan kondisi mesin kendaraan menimbulkan bunyi/getaran saat proses pembakaran bahan bakar.
  3. Kurangi ketergantungan energi impor. Pemanfaatan etanol dari tebu lokal mendukung energi terbarukan dan kemandirian energi nasional.
  4. Dorong ekonomi petani. Industri bioetanol menciptakan pasar baru bagi petani dan meningkatkan ekonomi pedesaan.
 

2. Kekurangan E10

  1. Konsumsi lebih boros. Energi etanol lebih rendah dari bensin, sehingga kendaraan butuh sedikit lebih banyak BBM untuk jarak yang sama.
  2. Risiko korosi. Etanol mudah menyerap air, berpotensi menyebabkan karat pada tangki atau saluran bahan bakar pada kendaraan lama.
  3. Distribusi terbatas. BBM E10 belum tersedia merata, terutama di wilayah luar kota dan daerah terpencil. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)