Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 22 October 2025 17:17
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) PErry Warjiyo mengatakan kebijakan moneter longgar dan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di perbankan mendorong kenaikan jumlah uang beredar.
Ini terlihat dari pertumbuhan uang primer (M0) Adjusted, yaitu uang primer yang telah memperhitungkan dampak penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan di Bank Indonesia karena pemberian kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM).
"M0 tercatat 18,58 persen (yoy) pada September 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan M0 (tanpa memperhitungkan dampak KLM) sebesar 13,16 persen (yoy)," ungkap Perry dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Periode Oktober 2025, Rabu, 22 Oktober 2025.
Dari faktor yang memengaruhi, kenaikan M0 Adjusted ini dipengaruhi oleh ekspansi keuangan pemerintah pada Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat (Net Claims on Government-NCG).
Baca juga: Tak Khawatir Penerimaan Pajak Turun, Kemenkeu: Uangnya Bikin Ekonomi Indonesia Tumbuh |