Pemandangan salah satu sudut kota Dili, ibu kota dari Timor Leste. (Timor Skyview / Discover ASEAN)
Jakarta: Setelah lebih dari satu dekade menanti, Timor Leste kini resmi bergabung sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN. Pengesahan keanggotaan dilakukan dalam seremoni penandatanganan deklarasi di pembukaan KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Minggu, 26 Oktober 2025.
Bagi banyak orang di kawasan, Timor Leste mungkin masih terdengar sebagai “tetangga muda” di Asia Tenggara.
Namun negara ini memiliki sejarah dan karakter yang menarik untuk dikenal lebih dekat. Merangkum dari beragam sumber, berikut beberapa fakta penting tentang Timor Leste, anggota terbaru keluarga besar ASEAN:
1. Perjalanan Panjang Menuju Kemerdekaan
Timor Leste atau República Democrática de Timor-Leste memiliki sejarah perjuangan panjang. Setelah berabad-abad menjadi koloni Portugis, wilayah ini sempat diduduki oleh Indonesia pada 1975. Timor Leste akhirnya meraih kemerdekaannya pada 20 Mei 2002 setelah melalui referendum yang diawasi PBB pada 1999. Negara ini kini dikenal sebagai salah satu demokrasi muda di Asia Tenggara.
2. Dili, Kota Kecil dengan Denyut Diplomasi Regional
Ibu kota Timor Leste adalah Dili, kota pesisir yang menghadap langsung ke Laut Sawu. Meski berukuran kecil, Dili menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, dan diplomasi negara tersebut. Di sinilah berdiri kantor presiden, parlemen nasional, serta kedutaan besar dari berbagai negara sahabat.
3. Dolar AS sebagai Mata Uang Resmi
Berbeda dengan sebagian besar negara ASEAN, Timor Leste menggunakan dolar Amerika Serikat (USD) sebagai mata uang resmi. Pemerintah juga mengeluarkan koin lokal yang disebut centavo, namun nilai dan penggunaannya setara dengan dolar.
4. Bahasa Resmi: Tetum dan Portugis
Timor Leste memiliki dua bahasa resmi — Tetum dan Portugis. Bahasa Tetum digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, sementara Portugis dipakai dalam pemerintahan, hukum, dan pendidikan. Bahasa Inggris dan Indonesia juga cukup dipahami oleh sebagian besar penduduk muda.
5. Negara Muda dengan Populasi Sekitar 1,3 Juta Jiwa
Dengan populasi sekitar 1,3 juta jiwa, Timor Leste termasuk negara dengan jumlah penduduk terkecil di Asia Tenggara. Meski begitu, negara ini memiliki populasi muda dengan semangat tinggi untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan integrasi kawasan.
6. Proses Panjang Menuju Keanggotaan ASEAN
Timor Leste mengajukan permohonan untuk bergabung dengan ASEAN sejak 2011. Selama lebih dari satu dekade, negara ini menjalani serangkaian penilaian kesiapan administratif, ekonomi, dan institusional. Hingga akhirnya pada KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur tahun 2025, Timor Leste resmi diterima sebagai anggota penuh.
7. Komitmen Menjadi Anggota Konstruktif
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Xanana Gusmao menegaskan bahwa Timor Leste akan menjadi anggota yang konstruktif, damai, dan berdedikasi. Ia menyebut keanggotaan di ASEAN sebagai “awal dari babak baru” dalam perjalanan bangsa Timor Leste menuju masa depan yang lebih makmur dan stabil.
Kini, dengan bergabungnya Timor Leste, ASEAN resmi beranggotakan 11 negara, mencakup populasi lebih dari 670 juta jiwa dan kawasan ekonomi yang terus tumbuh pesat. Langkah ini menandai semakin kuatnya semangat persatuan dan inklusivitas di Asia Tenggara.
Baca juga:
Resmi Gabung ASEAN, Timor Leste Berkomitmen Jadi Anggota yang Konstruktif