Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (Kiri) dan Presiden AS Donald Trump, 22 Juli 2025. (Truth Social/@realDonaldTrump)
Riza Aslam Khaeron • 23 July 2025 14:48
Washington DC: Pemerintah Amerika Serikat dan Filipina mencapai kesepakatan dagang baru yang menurunkan tarif impor barang Filipina dari 20 persen menjadi 19 persen, Manila sekarang memiliki tingkatan tarif 'resiprokal' yang sama seperti Indonesia setelah kesepakatan berhasil dicapai.
Hal ini diumumkan pada Selasa, 22 Juli 2025, usai pertemuan bilateral antara Presiden Donald Trump dan Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Gedung Putih.
Melansir Truth Social, Trump menyebut bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan perdagangan terbuka antara kedua negara.
"Filipina akan membuka pasarnya untuk Amerika Serikat, dan tanpa tarif. Filipina akan membayar tarif sebesar 19 persen," tulis Trump dalam unggahan di akun resminya @realDonaldTrump, 22 Juli 2025.
Trump menambahkan bahwa Filipina juga akan bekerja sama secara militer dengan AS. Ia menyebut Presiden Marcos sebagai sosok yang sangat dihormati dan merupakan negosiator yang kuat.
"Merupakan kehormatan besar berada bersama Presiden. Ia sangat dihormati di negaranya, sebagaimana mestinya," tulis Trump.
Dalam pernyataan resminya yang dikutip Kantor Komunikasi Presiden Filipina, Presiden Marcos menganggap penurunan tarif sebesar satu persen sebagai pencapaian besar.
"Sekilas, satu persen mungkin terlihat sebagai konsesi yang kecil. Namun jika diterjemahkan dalam angka nyata, ini merupakan pencapaian yang signifikan," ujarnya kepada delegasi media Filipina sebelum kembali ke Manila.
Dengan tarif baru ini, Filipina menjadi negara Asia Tenggara dengan tarif impor AS terendah kedua setelah Singapura, yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS. Negara ASEAN lainnya dikenakan tarif antara 19 hingga 49 persen.
Dalam konferensi pers gabungan, Trump menyebut Marcos sebagai "negosiator yang sangat tangguh" dan menegaskan komitmen kerja sama ekonomi ke depan. Marcos juga mengumumkan bahwa Filipina akan menghapus tarif untuk mobil asal Amerika dan meningkatkan impor produk kedelai, gandum, serta obat-obatan dari AS.
Baca Juga: 11 Kesepakatan Dagang Indonesia-AS untuk Turunkan Tarif Trump |