Kembali Telan Korban, BPBD Kabupaten Malang Imbau Waspada Ombak Pantai Selatan

Personel gabungan tengah melakukan pencarian tiga santri yang hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, Jawa Timur/Dok. Polres Malang.

Kembali Telan Korban, BPBD Kabupaten Malang Imbau Waspada Ombak Pantai Selatan

Daviq Umar Al Faruq • 13 April 2025 13:35

Malang: BPBD Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengeluarkan imbauan penting bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke pantai-pantai di wilayah Malang Selatan. Imbauan ini menyusul insiden yang menewaskan tiga santri akibat terseret ombak di Pantai Balekambang pada Rabu, 9 April 2025.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menegaskan bahwa karakteristik ombak di pantai Selatan berbeda dengan pantai utara. Ombak di pantai selatan cenderung lebih tinggi dan kuat, bahkan dalam kondisi cuaca yang tidak ekstrem.

"Ombak besar dan kuat di pantai selatan bisa datang secara tiba-tiba, dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pantai utara. Hal itu yang harus diwaspadai masyarakat," kata Sadono, Minggu 13 April 2025.

Sadono menjelaskan, saat kejadian yang menewaskan tiga santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah dari Mojokerto tersebut, cuaca di Pantai Balekambang tidak dalam kondisi buruk. Namun, ombak yang tinggi dan kuat menjadi faktor utama penyebab tragedi tersebut.
 

Baca: 3 Santri Tenggelam di Pantai Balekambang Malang Ditemukan

"Saat kejadian dan ketika proses pencarian para korban, kondisi cuaca di wilayah pantai selatan di Malang tidak dalam kondisi cuaca ekstrem, tetapi memang ombak di sana karakternya tinggi," ucapnya.

Mengingat potensi bahaya ombak di pantai selatan, BPBD Kabupaten Malang telah memasang papan larangan di beberapa titik rawan. Mereka mengimbau wisatawan untuk memprioritaskan aktivitas di bibir pantai dan tidak berenang di laut.

"Sebetulnya beberapa pantai di wilayah Malang Selatan sudah diberikan papan imbauan bagi pengunjung supaya tidak berenang di laut," kata Sadono.

BPBD Kabupaten Malang juga mengingatkan wisatawan untuk selalu mematuhi aturan dan petunjuk yang ada di area wisata, terutama saat cuaca ekstrem. "Artinya supaya tetap mewaspadai berbagai aturan maupun petunjuk yang sudah ada di daerah wisata tersebut," pungkasnya.

Tiga santri yang menjadi korban adalah Muhammad Lutfi Munawar, Yasir Arafat Inninawa, dan Muhamad Fahmi Sirrillah, ketiganya berusia 15 tahun. Mereka ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Jumat, 11 April 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)