Gara-gara Harga Beras, BPS Catat Inflasi 0,30% di Juli 2025

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Gara-gara Harga Beras, BPS Catat Inflasi 0,30% di Juli 2025

Eko Nordiansyah • 1 August 2025 11:35

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi month to month (mtm) Juli 2025 sebesar 0,30 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Juli 2025 sebesar 1,69 persen. Inflasi year on year (yoy) sebesar 2,37 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,60 pada Juli 2025.

“Tingkat inflasi Juli 2025 lebih tinggi dibandingkan inflasi pada Juni 2025,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 1 Agustus 2025.

Ia mengungkapkan, tingkat inflasi tahunan (yoy) komponen inti Juli 2025 sebesar 2,32 persen, inflasi bulanan (mtm) sebesar 0,13 persen, dan inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 1,38 persen.

Harga beras picu inflasi

Adapun penyumbang inflasi dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,74 persen dengan andil 0,22 persen. Komoditas yang paling dominan menyumbang inflasi adalah beras dengan andil inflasi 0,06 persen.

“Komoditas lain adalah tomat dan bawang merah dengan andil inflasi masing-masing 0,05 persen, cabai rawit dengan andil 0,04 persen, bensin 0,03, dan telur ayam ras dan biaya sekolah dasar dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen,” jelas dia.
 
Baca juga: 

Pengertian Kebijakan Moneter Beserta Tujuan, Jenis, dan Contohnya



(Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini. Foto: Dok istimewa)

Adapun komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,25 persen dengan andil inflasi sebesar 0,20 persen. Ia menyebut, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga bergejolak adalah beras, tomat, bawang merah dan cabai rawit.

Selanjutnya, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, dan sigaret kretek mesin.

Sementara, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan andil 0,08 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, biaya sekolah menengah atas, biaya bimbingan belajar, dan biaya taman kanak-kanak.

Inflasi provinsi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Selatan sebesar 5,45 persen (yoy) dengan IHK sebesar 112,63 dan terendah terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 0,43 persen dengan IHK sebesar 108,55.

Sementara inflasi kabupaten/kota tertinggi terjadi di Kabupaten Toli-Toli sebesar 5,98 persen (yoy) dengan IHK sebesar 118,12 dan terendah terjadi di Kabupaten Karimun sebesar 0,40 persen dengan IHK sebesar 106,41.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)