Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. MI/Insi Nantika Jelita
Insi Nantika Jelita • 29 July 2025 17:45
Jakarta: Menteri Investasi sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan pihaknya tengah mengkaji rencana investasi pembangunan 17 kilang modular (small modular refineries/SMR) di Amerika Serikat (AS).
Dalam rencana tersebut, Indonesia melalui AS akan menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) senilai USD8 miliar atau senilai Rp131,3 triliun (kurs Rp16.414), dengan perusahaan asal AS, KBR Inc. Kontrak ini merupakan bagian dari kesepakatan perdagangan baru antara Indonesia dan AS yang menurunkan tarif resiprokal dari 32 persen menjadi 19 persen.
"Ini masih dikaji. Danantara akan mengkaji akan berpartisipasi di daerah mana (pembangunan kilang modular)," ujar Rosan di Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.
Ia menjelaskan pembangunan kilang modular ini berkaitan erat dengan rencana impor minyak mentah (crude oil) dari AS ke Indonesia. Untuk itu, kilang yang akan dibangun harus mampu menyesuaikan dengan karakteristik minyak mentah asal AS, karena setiap jenis crude oil memiliki spesifikasi tersendiri yang harus diolah dengan fasilitas yang sesuai.
“Kalau sebelumnya kita impor dari Nigeria atau Arab Saudi, sekarang porsi impor akan lebih banyak dari Amerika. Maka dari itu, karakteristik crude oil dari AS juga harus disesuaikan dengan kilangnya," ucap Rosan.
Baca juga:
Danantara Kantongi Investasi Rp270 Triliun, Bukti Kepercayaan Internasional |