Ilustrasi kemacetan di Jakarta. MI/Immanuel Antonius.
Insi Nantika Jelita • 19 April 2025 13:43
Jakarta: Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menuding kebijakan pemerintah berupa pembatasan operasional logistik selama 16 hari pada libur Lebaran menjadi penyebab kemacetan horor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4) lalu.
Larangan mobilitas angkutan barang yang berlaku pada 24 Maret hingga 8 April 2025 menyebabkan bongkar muat di pelabuhan menumpuk, bahkan tersendat. Truk-truk pengangkut harus mengantre panjang untuk keluar masuk pelabuhan, memicu kemacetan parah yang membuat pengendara terjebak hingga belasan jam.
"Kejadian macet itu merupakan dampak dari kesalahan kebijakan yang diterapkan pemerintah. Pada angkutan Lebaran, pemerintah terlalu lama membatasi aktivitas operasional logistik," ujar Djoko dalam keterangan resminya, Sabtu, 19 April 2025.
Menurut Djoko, seharusnya pembatasan operasional angkutan logistik tidak boleh lebih dari lima hari untuk menghindari penumpukan kontainer barang di pelabuhan.
Dia pun mendesak pemerintah mengevaluasi kebijakan pembatasan angkutan barang agar kejadian macet parah tidak terulang kembali. Jangan sampai, katanya, gara-gara kebijakan pemerintah sendiri justru merugikan negara.
"Kemacetan parah dikhawatirkan menghambat pertumbuhan ekonomi, mengingat kelancaran distribusi logistik menjadi salah satu indikator perputaran ekonomi," jelas Djoko.
Baca juga: Lalu Lintas di Pelabuhan Tanjung Priok Kembali Lancar Usai 2 Hari Macet Total |