Rentetan serangan ekstremis menggarisbawahi tantangan keamanan yang dihadapi Niger. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 22 March 2025 18:05
Niamey: Setidaknya 44 orang tewas dan 13 lainnya terluka dalam "serangan yang disengaja terhadap warga sipil" di Niger barat daya pada Jumat kemarin, ucap Menteri Dalam Negeri Mohamed Toumba di saluran televisi pemerintah.
Mengutip dari Yeni Safak, Sabtu, 22 Maret 2025, serangan di desa Fonbita di komune pedesaan Kokorou terjadi ketika sejumlah militan yang diidentifikasi berasal dari kelompok Islamic State in the Greater Sahara (ISGS) menyerbu sebuah masjid, menargetkan para jemaah.
Toumba mengatakan serangan itu membuat empat dari 13 orang yang terluka dalam kondisi kritis. Kemendagri Niger mengutuk serangan tersebut sebagai "tindakan pengecut dan tidak manusiawi" dan, bertekad untuk mengintensifkan upaya memerangi terorisme di wilayah tersebut.
Pemerintah Niger mengumumkan 72 jam berkabung nasional mulai Sabtu ini untuk menghormati para korban. Bendera akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri, dan acara-acara publik diperkirakan akan lebih diperkecil skalanya di saat negara sedang berduka.
Wilayah barat daya Niger, khususnya dekat perbatasan dengan Mali dan Burkina Faso, telah mengalami lonjakan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir, dengan kelompok-kelompok seperti ISGS memanfaatkan ketidakstabilan untuk melakukan serangan mematikan terhadap desa-desa dan pasukan keamanan.
Rentetan serangan tersebut menggarisbawahi tantangan keamanan yang dihadapi Niger, terlepas dari upaya pemerintah dan mitra internasional dalam mengekang pemberontakan.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru di Niger, meski atribusi Kementerian Dalam Negeri kepada ISGS selaras karena keberadaan kelompok tersebut yang Kokorou. Pihak berwenang telah menjanjikan penyelidikan menyeluruh dan tanggapan kuat untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Aksi kekerasan terbaru menambah jumlah korban sipil yang terus bertambah di Niger, di mana masyarakat cenderung rentan terhadap ancaman kekerasan ekstremis yang terus-menerus.
Baca juga: Serangan Teroris Tewaskan 20 Tentara di Niger Barat