Pemerintah RI Diminta Bersikap Tegas soal Malaysia Klaim Ambalat Laut Sulawesi

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem, Amelia Anggraini. Medcom.id/Fachri

Pemerintah RI Diminta Bersikap Tegas soal Malaysia Klaim Ambalat Laut Sulawesi

Rahmatul Fajri • 7 August 2025 18:11

Jakarta: Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas menyusul sikap pemerintah Malaysia yang menyebut Blok Ambalat sebagai Laut Sulawesi. Dia menilai penggunaan istilah geografis seperti ‘Laut Sulawesi’ oleh Malaysia dapat menimbulkan implikasi politis, terutama jika digunakan untuk mengaburkan status klaim atas wilayah Ambalat.

“Kami meminta agar pemerintah Indonesia bersikap tegas dalam setiap forum bilateral maupun multilateral untuk menggunakan nomenklatur resmi yang sesuai dengan posisi hukum dan prinsip kedaulatan nasional,” ujar Amelia melalui keterangannya, Kamis, 7 Agustus 2025.

Amelia menyoroti rencana pengelolaan bersama Blok Ambalat oleh Indonesia dan Malaysia. Namun, kerja sama antarnegara tak boleh korbankan kedaulatan Bangsa Indonesia.

“Posisi DPR sangat jelas, kedaulatan wilayah tidak untuk dinegosiasikan. Setiap bentuk kerja sama internasional harus menjamin bahwa tidak ada pengurangan, pelemahan, atau pengaburan status hukum wilayah kedaulatan Indonesia,” kata Amelia.

Legislator Partai NasDem itu mengatakan Blok Ambalat merupakan wilayah strategis dan sensitif dalam konteks kedaulatan negara. Isu tersebut perlu disikapi secara bijak oleh semua pihak.

DPR, kata Amelia, belum menerima penjelasan resmi dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan maupun Kementerian Luar Negeri, terkait rencana atau kesepakatan kerja sama tersebut.

“Jika benar terdapat pembicaraan atau kesepakatan, hal tersebut harus terlebih dahulu dibahas secara menyeluruh bersama Komisi I DPR, karena menyangkut wilayah yang masih menjadi bagian dari perbedaan klaim antara Indonesia dan Malaysia,” ujar Amelia.

Baca Juga: 

Malaysia Sebut Ambalat Laut Sulawesi, Eddy Soeparno Ingatkan Jejak Sejarah

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dalam menentukan bentuk kerja sama, sepanjang tetap berpegang pada prinsip kedaulatan, dan saling menguntungkan. DPR perlu mengetahui sejauh mana tahapan kerja sama tersebut.

“Apabila skemanya berupa pengelolaan bersama dengan sistem bagi hasil, maka rincian teknisnya harus dibuka ke publik dan dikonsultasikan dengan DPR, termasuk proporsi pembagian, mekanisme pengendalian operasional, serta jaminan bahwa hak kedaulatan Indonesia tidak dikompromikan demi kepentingan ekonomi jangka pendek,” jelas Amelia.

Amelia mendorong setiap bentuk kerja sama, terlebih yang menyangkut wilayah yang belum disepakati statusnya, tidak menjadi celah yang melemahkan posisi diplomatik dan kedaulatan Indonesia. Prinsip kehati-hatian dan pendekatan pertahanan-keamanan nasional harus menjadi prioritas utama dalam perumusan kebijakan.

Dia menekankan penting bagi pemerintah untuk menyampaikan secara terbuka kepada DPR dan masyarakat luas mengenai hasil pembicaraan atau kesepakatan antara Indonesia-Malaysia guna menghindari spekulasi dan multitafsir.

“Komisi I DPR akan meminta penjelasan resmi dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri dalam forum Rapat Kerja mendatang. Kami akan memastikan kebijakan luar negeri dan pertahanan tetap berada dalam kerangka konstitusi dan prinsip kedaulatan NKRI,” ujar Amelia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)