Serangan Israel ke Lebanon. (Anadolu)
Marcheilla Ariesta • 23 October 2024 07:52
Tel Aviv: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pejabat Hizbullah Hashem Safieddine tewas dalam serangan udara Israel di Beirut awal bulan ini.
Kepala dewan eksekutif Hizbullah Safieddine diduga sebagai penerus Hassan Nasrallah setelah ia tewas pada September lalu. Kematiannya dilaporkan The Times of Israel.
Menurut IDF, Hashem adalah sepupu Hassan Nasrallah. Menurut militer Israel, Safieddine tewas bersama Hussein Ali Hazima, Komandan Markas Besar Intelijen Hizbullah selama serangan pada 4 Oktober.
Serangan udara tersebut menargetkan markas besar intelijen bawah tanah Hizbullah di Beirut, karena menurut tentara Israel berada "di jantung penduduk sipil" di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, yang dikenal sebagai Dahiyeh.
IDF mengatakan bahwa lebih dari 25 anggota divisi intelijen Hizbullah, termasuk komandan tinggi lainnya, berada di markas besar tersebut ketika serangan itu dilakukan. Safieddine tidak dapat dihubungi sejak serangan itu.
Namun, IDF hari ini dapat mengonfirmasi kematiannya.
“Hizbullah belum merilis pernyataan yang mengonfirmasi kematiannya,” kata laporan media Israel itu, dikutip oleh ANI News, Rabu, 23 Oktober 2024.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menetapkan Hashem Safieddine sebagai teroris pada 2017.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di X, IDF menyatakan, "Hashem Safieddine, Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah dan Ali Hussein Hazima, Komandan Markas Besar Intelijen Hizbullah, terbunuh selama serangan di markas besar intelijen utama Hizbullah di Dahieh sekitar 3 minggu lalu.”
“Hashem Safieddine adalah anggota Dewan Syura, forum militer-politik paling senior di Hizbullah, yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan kebijakan dalam organisasi teroris tersebut,” kata IDF.
“Hashem adalah sepupu Hassan Nasrallah, mantan pemimpin Hizbullah, dan memiliki pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan di dalam Hizbullah,” lanjut merek.
Menurut IDF, selama masa ketika Nasrallah tidak berada di Lebanon, Hashem mengisi jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah. Selama bertahun-tahun, Safieddine disebut-sebut mengarahkan serangan terhadap Israel dan mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan utama Hizbullah.
“Bersama Hashem, Ali Hussein Hazima, Komandan Markas Besar Intelijen Hizbullah, juga terbunuh. Ia bertanggung jawab atas berbagai serangan terhadap tentara IDF," tambah keterangan IDF itu.
Pada 28 September, IDF mengonfirmasi terbunuhnya Hassan Nasrallah dalam serangan udara yang dilakukan oleh militer Israel di Beirut.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan, "Hassan Nasrallah tidak akan dapat lagi meneror dunia."
Nasrallah menjadi sasaran markas besar Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, benteng Hizbullah yang dikenal sebagai Dahiyeh. Markas besar tersebut berada di bawah tanah, di bawah bangunan perumahan di Dahiyeh, menurut IDF.
Baca juga: AS Minta Israel dan Hizbullah Secepat Mungkin Akhiri Perang