Protes Washington Dukung Israel, Perwira Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri

Militer AS yang membawa jenazah rekannya dari medan perang. Foto: EFE-EPA

Protes Washington Dukung Israel, Perwira Angkatan Darat AS Mengundurkan Diri

Medcom • 14 May 2024 13:32

Washington: Seorang perwira Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Harrison Mann mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Mann menyatakan  surat pengunduran dirinya yang dipublikasikan dalam LinkedIn miliknya. Dia mengatakan bahwa dukungan AS yang hampir tidak memenuhi syarat untuk Israel memungkinkan dan memberdayakan pembunuhan serta kelaparan terhadap puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersalah.

“Hal ini membuat saya sangat malu dan bersalah,” tutur Mann, dikutip dari Anadolu, Selasa, 14 Mei 2024.

“Dukungan tanpa syarat ini juga mendorong eskalasi secara sembarangan yang berisiko menimbulkan perang lebih luas,” tambah Mann.

Bulan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Hala Rharrit juga mengundurkan diri sebagai protes atas kebijakan pemerintahan Presiden Joe Biden di Jalur Gaza.

Menurut halaman LinkedIn miliknya, Rharrit telah menjabat berbagai peran di Kementerian Luar Negeri AS sejak 2005 dan menjadi jubir Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Agustus 2022.

Ia merupakan pejabat Kementerian Luar Negeri ketiga yang mengundurkan diri secara terbuka sejak 7 Oktober 2023 setelah pejabat urusan luar negeri di Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Perburuhan bernama Annelle Sheline juga mengumumkan pengunduran dirinya bulan lalu. 

Selain Rharrit dan Sheline, Mantan Direktur Biro Politik Urusan Militer Josh Paul juga mengumumkan pengunduran dirinya pada 19 Oktober 2023 secara terbuka.

Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan militer di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu, 78.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur sehingga mendorong 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sementara itu, Israel pun dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan tersebut dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (Theresia Vania Somawidjaja)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)