Presiden AS Joe Biden. (EPA)
Willy Haryono • 3 September 2024 07:54
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mengamankan kesepakatan pertukaran sandera yang masih ditawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Pernyataan disampaikan di saat AS berencana mengajukan proposal akhir kepada tim negosiator yang mengupayakan kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza,
Biden berbicara kepada wartawan di Gedung Putih setelah pasukan Israel menemukan jenazah enam sandera di sebuah terowongan di Gaza pada akhir pekan kemarin. Melansir dari Malay Mail, Selasa, 3 September 2024, satu dari enam sandera yang tewas adalah warga negara AS-Israel berusia 23 tahun bernama Hersh Goldberg-Polin.
Kematian keenam sandera memicu kritik terhadap strategi gencatan senjata pemerintahan Biden di Gaza dan meningkatkan tekanan pada Netanyahu untuk membawa pulang sandera yang tersisa.
Ketika ditanya apakah menurutnya Netanyahu berbuat cukup banyak untuk mencapai kesepakatan penyanderaan, Biden berkata "Tidak." Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang pernyataannya, yang menuai tanggapan tajam dari sumber-sumber senior Israel.
Ketika ditanya apakah ia berencana untuk mengajukan kesepakatan penyanderaan terakhir kepada kedua belah pihak minggu ini, Biden berkata: "Kami sudah sangat dekat dengan itu."
"Harapan selalu ada," imbuhnya ketika ditanya apakah kesepakatan itu akan berhasil.
Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris juga bertemu dengan tim negosiasi penyanderaan AS, di mana presiden menyatakan "kehancuran dan kemarahan" atas pembunuhan para sandera, dan mereka membahas langkah selanjutnya dalam upaya membebaskan tawanan yang tersisa, kata Gedung Putih.
Kritik baru Biden terhadap Netanyahu muncul saat ia dan Harris, yang telah menggantikan presiden di posisi teratas tiket Demokrat untuk pemilu AS pada 5 November, menghadapi seruan yang meningkat untuk tindakan tegas guna mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 11 bulan di Gaza.
Konflik tersebut telah menimbulkan perpecahan di kalangan Demokrat, dengan banyak kaum progresif mendesak Biden membatasi atau setidaknya memberikan persyaratan pada pasokan senjata AS ke Israel, sekutu utama Washington di Timur Tengah.
Baca juga: 6 Sandera Ditemukan Tewas di Gaza, Netanyahu Semakin Tertekan