Mobil relawan World Central Kitchen (WCK) yang diserang pasukan Israel. Foto: CNN
Fajar Nugraha • 5 April 2024 14:38
Warsawa: Krisis diplomatik telah terjadi antara Polandia dan Israel setelah kematian seorang relawan Polandia di Gaza. Presiden Polandia Andrzej Duda mengecam komentar Duta Besar Israel Yacov Livne sebagai hal yang ‘keterlaluan’ dan Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan pihaknya memanggilnya untuk bertemu.
Seorang pria Polandia, Damian Sobol, 35 tahun, termasuk di antara tujuh orang yang tewas saat mengantarkan makanan kepada warga Palestina yang terkepung di Gaza dengan badan amal World Central Kitchen (WCK) minggu ini.
Israel menyebut insiden tersebut sebagai ‘ketidaksengajaan’ yang terjadi setelah kesalahan identifikasi. Meskipun kendaraan tersebut diberi tanda dengan jelas dan organisasi tersebut telah berkoordinasi dengan militer Israel sebelum berangkat.
Di tengah keterkejutan dan kemarahan di Polandia atas insiden tersebut, duta besar Israel untuk Polandia, Yacov Livne, pada Selasa menolak apa yang disebutnya sebagai upaya “ekstrem kanan dan kiri di Polandia” untuk menuduh Israel melakukan “pembunuhan yang disengaja dalam serangan tersebut”.
Dia mengatakan di media sosial pada Selasa bahwa “anti-Semit akan selalu tetap anti-Semit, dan Israel akan tetap menjadi negara Yahudi demokratis yang memperjuangkan hak untuk hidup. Juga demi kebaikan seluruh dunia Barat.”
Presiden Polandia Andrzej Duda pada Kamis menyebut komentar tersebut ‘keterlaluan’ dan menggambarkan duta besar tersebut sebagai “masalah terbesar bagi negara Israel dalam hubungannya dengan Polandia”.
Duda mengatakan, “pihak berwenang di Israel telah berbicara tentang tragedi itu ‘dengan cara yang sangat pelan’ namun ‘sayangnya, duta besar mereka untuk Polandia tidak mampu menjaga kelembutan dan kepekaan tersebut, yang tidak dapat diterima”.
Sementara Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengatakan, Israel harus meminta maaf dan memberikan kompensasi kepada keluarga Damian Sobol.
“Saya ingin perwakilan Negara Israel di Polandia menghormati emosi warga Polandia dan menyampaikan masalah ini dengan jelas dan langsung,” tegas Tusk pada Kamis, seperti dikutip oleh surat kabar Polandia Rzeczpospolita, seperti dikutip Politico, Jumat 5 April 2024.
“Kata-kata ‘Saya minta maaf’, informasi lengkap tentang keadaan insiden dan kompensasi adalah sesuatu yang harus jelas,” ucap Tusk.
Awal pekan ini, tujuh orang termasuk seorang warga negara Polandia tewas dalam serangan Israel terhadap konvoi World Central Kitchen, sebuah organisasi bantuan yang menyediakan makanan bagi warga sipil yang menderita kelaparan akibat konflik.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Polandia, TVP World pada Rabu, Dubes Livne menyatakan, “penyesalan yang mendalam” atas pembunuhan tersebut.
“Kami akan menyelidiki apa yang terjadi, memahami apa yang sebenarnya terjadi, dan mengambil segala tindakan yang mungkin dilakukan agar hal seperti itu tidak terulang kembali,” ujar Livne.
Tusk mengutuk kurangnya “permintaan maaf yang sederhana dan manusiawi” dari Livne. “Sebenarnya tidak akan memberatkannya sama sekali,” kata Livne.
Pada Rabu, Wakil Menteri Luar Negeri Andrzej Szejna memanggil duta besar Israel untuk berdiskusi mengenai hubungan Polandia-Israel setelah serangan tersebut.
Polandia dan Israel telah berusaha dalam beberapa tahun terakhir untuk memulihkan hubungan diplomatik yang rusak, yang telah memburuk setelah pemerintahan nasionalis sebelumnya di Warsawa menerapkan undang-undang yang membatasi kemampuan orang Yahudi untuk memulihkan properti pada Perang Dunia II.