Komandan Hizbullah di Lebanon Dikabarkan Tewas Diserang Israel

Asap hitam dari serangan udara Israel di Lebanon. (EPA)

Komandan Hizbullah di Lebanon Dikabarkan Tewas Diserang Israel

Marcheilla Ariesta • 8 April 2024 17:35

Beirut: Serangan Israel di Lebanon selatan menewaskan seorang komandan lapangan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon. Serangan dilaporkan terjadi pada Senin, 8 April 2024 pagi waktu setempat.

Gempuran oleh Israel ini terjadi di saat PBB mendesak kedua pihak untuk menghentikan aksi kekerasan.

Hizbullah dan militer Israel saling baku tembak di perbatasan selatan Lebanon bersamaan dengan perang di Gaza, yang menambah kekhawatiran banyak pihak akan meluasnya konflik regional.

"Pada Senin pagi, pesawat jet tempur Israel menyerang desa al-Sultaniyah dan menewaskan seorang komandan lapangan di unit elite Radwan Hizbullah dan dua orang lainnya,” kata militer Israel, dilansir dari The Straits Times. Hal ini dibenarkan dua sumber keamanan Lebanon.

Militer Israel mengidentifikasi komandan Hizbullah tersebut sebagai Ali Ahmed Hassin. Mereka mengatakan, Hassin bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan serangan terhadap warga Israel.

Hizbullah mengeluarkan pemberitahuan pemakaman untuk Hassin tetapi tanpa merinci lebih jauh.

Serangan Israel telah menewaskan sekitar 270 pejuang Hizbullah dalam enam bulan terakhir serta sekitar 50 warga sipil, termasuk anak-anak, petugas medis dan jurnalis. Tembakan roket Hizbullah telah menewaskan sekitar 12 tentara Israel dan sejumlah warga sipil.

Aksi saling serang ini telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi dari kedua belah pihak dan memberikan dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian pertanian di Lebanon selatan, dengan ladang-ladang yang dibom tidak bisa ditanami atau dipanen.

Dalam pernyataan bersama pada Senin ini, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon Joanna Wronecka dan komandan misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Aroldo Lazaro, mengatakan bahwa kekerasan antar kedua kubu harus dihentikan.

"Siklus serangan dan serangan balasan yang tidak henti-hentinya melanggar gencatan senjata merupakan pelanggaran paling serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701 sejak diadopsi pada tahun 2006," kata Wronecka.

Baca juga:  Iran dan Hizbullah Bertekad Balas Serangan Israel di Suriah

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)