Ilustrasi--Kondisi rumah warga yang rusak akibat tanah gerak. (Metro TV)
Media Indonesia • 30 November 2023 15:06
Cianjur: Sejumlah desa di Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rawan terjadi pergerakan tanah. Kondisi itu tak terlepas dari karakteristik tanah di wilayah tersebut yang relatif cukup labil.
Camat Tanggeung, Sopyan Sauri, menjelaskan secara administratif Kecamatan Tanggeung terbagi menjadi 12 desa. Beberapa desa di antaranya rawan pergerakan tanah.
"Seperti di Desa Margaluyu, Pagermaneuh, dan Bojongpetir. Di wilayah itu cukup rawan pergerakan tanah," kata Sopyan, Kamis, 30 November 2023.
Sopyan menuturkan bersamaan memasukinya musim hujan, sebetulnya di Kecamatan Tanggeung intensitasnya relatif masih rendah. Dalam sepekan, kata Sopyan, biasanya hujan hanya terjadi sehari.
"Di saat daerah lain di Cianjur hujan deras, di Tanggeung rata-rata kering karena curah hujannya memang cukup rendah," ujarnya.
Karena itu, kata Sopyan, sampai saat ini sejak masuk musim hujan, di wilayahnya belum dilaporkan terjadi bencana hidrometeorologi. Namun kewaspadaan terhadap potensi itu tetap ditingkatkan.
"Mudah-mudahan jangan terjadi bencana," kata Sopyan.
Dari berbagai literatur yang dibacanya, Sopyan menyebut kata Tanggeung dalam bahasa Sunda bermakna jalan air ke atas. Makanya, sebut Sopyan, Kecamatan Tanggeung merupakan wilayah yang cukup sulit air.
"Memang air cukup sulit di sini (Tanggeung). Apalagi saat kemarau kemarin, air sudah sangat sulit. Belum lagi ditambah dengan banyaknya kejadian kebakaran," ungkapnya.