IHSG melemah. Foto: MI/Ramdani.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG melemah karena investor masih wait and see dengan langkah The Fed.
Melansir Investing.com, IHSG melemah 0,91 persen atau 67,04 bps ke level 7283 penutupan perdagangan Senin, 8 Januari 2024. IHSG sudah naik 9,96 persen dalam setahun. Volume perdagangan sebesar 14 miliar pada hari ini.
Community Lead IPOT Angga Septianus menjelaskan investor asing masuk sangat deras ke IHSG terutama saham perbankan Rp2,7 triliun dalam seminggu seiring terjadinya January Effect di tengah sentimen penurunan suku bunga global yang akan terjadi di tahun ini.
Sentimen dalam negeri masih positif dengan Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) memprediksi konsumsi baja nasional akan tumbuh 5,2 persen pada 2024 menjadi 18,3 juta ton yang ditopang dari sektor properti dan belanja pemerintah di sektor infrastruktur serta permintaan global.
Kementerian ESDM menetapkan kuota penyaluran biodiesel B35 untuk t2024 sebesar 13.41 juta kiloliter (KL) atau lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 12.15 juta KL.
Data AS dan Asia
Sementara itu, bursa AS tutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. DJIA naik 0.07 persen, S&P naik 0,18 persen. Nasdaq naik 0,09 persen.
Data non farm payroll Desember tercatat 216 ribu atau di atas konsensus 170 ribu sedangkan tingkat pengangguran untuk Desember tercatat 3,7 persen atau sama dengan bulan sebelumnya.
Data tersebut menggambarkan solidnya pertumbuhan ekonomi AS, namun potensi inflasi masih di atas target dua persen cukup besar.
Sedangkan dari Asia, cadangan devisa (cadev) Tiongkok pada Desember 2023 melonjak menjadi USD3,23 triliun, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD3,17 triliun.
Posisi cadev tersebut merupakan yang tertinggi sejak Desember 2021 sejalan dengan melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.