Menkeu: Indonesia Butuh Infrastruktur untuk Pemerataan Ekonomi

Ilustrasi infrastruktur. Foto: MI/Angga Yuniar

Menkeu: Indonesia Butuh Infrastruktur untuk Pemerataan Ekonomi

Annisa ayu artanti • 5 January 2024 18:53

Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia membutuhkan pembangunan infrastruktur untuk menjadi negara maju.
 
Hal itu disampaikan saat menghadiri syukuran ulang tahun PT Penjaminan Insfrastruktur Indonesia (PII). Di usia ke 14 PT PII berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur pada sektor yang lebih luas untuk menciptakan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.
 
“Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk 270 juta, dengan geografi yang begitu luas, tiga zona waktu yang berbeda, kebutuhan infrastruktur itu sangat nyata,” ungkap Sri Mulyani dikutip dari siaran pers, Jumat, 5 Januari 2024.
 
Bendahara itu menilai, untuk mewujudkan pemerataan pembangunan bukanlah hal mudah, melainkan memiliki beberapa kendala yang harus dihadapi.
 
Namun, sejak fondasi awal hingga 14 tahun berdirinya PT PII telah menorehkan banyak prestasi yang patut diapresiasi, terutama dari sisi ekuitas yang terus bertambah.
 

Baca juga: 

Jokowi: Infrastruktur Kerek Peningkatan Daya Saing

 
“Dari mulai PMN pertama Rp1 triliun menjadi Rp10 triliun, kemudian organik naik jadi Rp16 triliun, untuk menjamin yang nilainya di atas Rp90 triliun dengan nilai proyek Rp447 triliun. lebih dari 40 kali leverage dari modal yang ditanamkan pemerintah,” tutur dia.
 
Selain itu, Sri Mulyani juga mengapresiasi PT PII yang telah berhasil merekam perjalanannya menjadi sebuah knowledge berharga. Dalam hal ini, kemudian dibentuklah sebuah community of practice yang bekerja sama dengan banyak universitas dan juga LPDP.
 
“Saya senang hari ini juga ada inisiatif untuk bekerja sama dengan LPDP. LPDP sudah mengirimkan lebih dari 40.000 beasiswa dalam dan luar negeri. Puluhan ribu harusnya community of practice nya di kombinasikan dengan PT SMI institut itu jumlahnya harusnya sudah ribuan. Karena 14 tahun, 47 proyek, angkanya Rp 474 triliun,” ungkap dia.
 
Lebih lanjut dia berharap, di usia yang ke 14 ini PT PII dapat mengembangkan pengetahuannya, memperlebar ekosistemnya, meningkatkan jumlah praktisi, memperluas kolaborasi dengan institusi lainnya yang terkait, serta terus menerus mengembangkan reputasi.
 
Ia juga berharap PT PII dapat dengan serius mengatasi masalah climate change yang berhubungan dengan penggunaan hutan, lahan, dan sektor energi.
 
Terakhir, menkeu juga berpesan kepada seluruh jajaran untuk dapat secara aktif mengidentifikasi, mengambil inisiatif serta menyelesaikan masalah pembangunan infrastruktur di Indonesia.
 
"Teruslah membangun masa kini dan masa depan Indonesia dan dunia internasional akan melihat apakah Indonesia mampu meneruskan perjalanan kita membangun Indonesia secara sustainable dan dengan good governance. Itu adalah sesuatu harapan dan sekaligus cita cita,” ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)