Ilustrasi. Foto: MI
Media Indonesia • 10 January 2024 17:06
Jakarta: Rencana pemerintah untuk mempertebal dan memperpanjang bantuan sosial (bansos) dinilai tak tepat, baik dari sisi kebijakan maupun anggaran. Pengambil kebijakan didorong tak lagi menambah bansos hingga masa pemilu selesai.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal saat diminta tanggapan perihal rencana Presiden Joko Widodo menambah bantuan sosial berupa beras hingga Juni 2024.
"Itu adalah kebijakan yang tidak tepat untuk dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Karena kita tahu ini akan ada Pilpres. Ini sangat rentan bantuan tersebut, apalagi bantuan beras disalahgunakan untuk kampanye, untuk kepentingan politik," kata Faisal dilansir Media Indonesia, Rabu, 10 Januari 2024.
"Itu sudah terjadi berulang kali dalam pemilu-pemilu sebelumnya. Jadi, memang sangat tidak disarankan bagi pemerintah untuk meningkatkan bansos, termasuk beras selama masa kampanye, apalagi sebelum pemilu," tambah Faisal.
Alasan lain penambahan bansos beras dianggap tak tepat lantaran beras yang bakal disalurkan terindikasi merupakan hasil impor.
Menurutnya, itu amat disayangkan lantaran bakal memberi dampak negatif pada petani karena dalam waktu dekat telah masuk masa panen.
Baca juga:
Program Bagi-bagi Bansos Dipertanyakan |