Rupiah Dibuka Menguat 0,11%

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Rupiah Dibuka Menguat 0,11%

Arif Wicaksono • 10 November 2023 09:10

Jakarta: Mata uang rupiah dibuka menguat. Rupiah menguat walaupun  mata uang garuda hadapi tekanan dari potensi kenaikan dolar AS setelah The Fed mengeluarkan sinyal untuk menaikkan suku bunga lagi.

Melansir Investing.com, Jumat, 10 November 2023, mata uang rupiah berada pada posisi Rp15.694 per USD atau naik 0,10 persen setara 16 bps. Rupiah sudah melemah 0,31 persen dalam setahun.

Bank Indonesia (BI) berusaha menjaga stabilitas rupiah dengan mencatat penerbitan surat utang. BI mencatat  kepemilikan asing atas Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (BI) telah mencapai Rp16,98 triliun per 6 November 2023, dari total outstanding sebesar Rp144,31 triliun.

SRBI cukup berpengaruh terhadap stabilitas rupiah. Ketika pasar global kondusif, terjadi penguatan rupiah yang cukup besar. Sebaliknya, rupiah turut melemah ketika pasar global juga mengalami pelemahan.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga  menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi enam persen untuk menjaga mata uang rupiah. Analis menilai langkah ini  sudah tepat  untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak ketidakpastian global, serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk mitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor.

Sikap the Fed

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan The Fed belum yakin telah mencapai tingkat yang cukup restriktif alias ketat dalam kebijakan moneter untuk menurunkan inflasi sesuai target, dan ini menyiratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Federal Open Market Committee (FOMC) berkomitmen untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup restriktif untuk menurunkan inflasi hingga dua persen dari waktu ke waktu. Kami tidak yakin kami telah mencapai sikap seperti itu," kata Powell.

Dia mengakui inflasi AS telah turun selama setahun terakhir tetapi mengatakan itu masih jauh di atas target dua persen. Dia mengisyaratkan The Fed masih jauh dari siap untuk menerima inflasi berada di jalur yang lebih rendah secara berkelanjutan.

Dia menegaskan The Fed akan terus bergerak dengan hati-hati  dalam mengambil keputusan kebijakan di masa depan. Pendekatan yang hati-hati akan memungkinkan The Fed untuk mengatasi risiko disesatkan oleh beberapa bulan data yang baik, dan risiko pengetatan yang berlebihan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)